Pengertian Rukun Iman
Rukun Iman yaitu pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam. Enam rukun iman ini didasarkan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab.
Iman menurut bahasa adalah kepercayaan, sedangkan menurut istilah iman merupakan mempercayai / meyakini dengan hati, mengucap dengan lidah lalu mengamalkannya dengan perbuatan. rukun artinya adalah landasan/dasar. Berarti ada 6 landasan/dasar dalam islam, disebut dengan rukun iman. Seperti yang telah disebutkan di dalam Al-qur’an surat Annisa ayat 59.
Yang Artinya adalah: “Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul Nya, dan ulil amri diantara kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilkanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa’ :59).
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah “Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat”. Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang”. Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya.
Imam Syafi’i berkata, “Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.” Imam Ahmad berkata, “Iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Ia bertambah dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab meninggalkan amal.”[2] Imam Bukhari mengatakan, “Aku telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari berbagai penjuru negeri, aku tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.”
Murid Al Imam Syafi’i yang bernama Ar-Rabi’ berkata: “Aku mendengar Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Iman adalah ucapan dan amalan, bertambah dan berkurang.”
Pada riwayat yang lain terdapat tambahan: “Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.” Kemudian beliau membaca ayat: “Dan agar bertambah keimanan orang-orang yang beriman.” (Al-Muddatstsir: 31) [Lihat Fathul Bari, 1/62-63]
Makna bertambah dan berkurangnya iman seperti yang ditanyakan oleh putra Imam Ahmad yaitu Shalih rahimahullahu. Shalih rahimahullahu berkata: “Aku bertanya kepada ayahku, apa itu makna bertambah dan berkurangnya iman?”. Beliau menjawab: “Bertambahnya iman adalah dengan adanya amalan, berkurangnya adalah dengan meninggalkan amalan, seperti meninggalkan shalat, zakat, dan haji.”
6 Rukun Iman beserta Penjelasannya
1. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah Rukun Iman yang paling utama yang menjadi dasar keimanan pada seseorang. Beriman kepada Allah berarti wajib mempercayai bahwa Allah itu ada, Dialah Yang Maha Esa, Dialah yang sudah menciptakan alam semesta dan juga isinya, Dia yang telah mematikan dan menghidupkan semua makhluk ciptaannya. Allah juga yang telah menciptan manusia dengan yang paling indah, yang telah memberi rizki berlimpah sehingga kita masih bisa merasakan nikmat tersebut.
Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin.
Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah swt, kedua ialah meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya. Ketiga, yaitu meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata. Keempat yaitu meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna)
Tak sedikit orang yang mencari-cari tentang bagaimana Tuhan itu sebenarnya dan bagaimana Tuhan bisa ada. Namun hal tersebut sebenarnya diluar batas kemampuan manusia. Allah menunjukkan keberadaannya dengan adanya makhluk ciptaannya dan kasih sayangnya kepada setiap makhluk hidup
- Mengimani rububiah Allah berarti beriman atau percaya bahwa tidak ada yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta ini kecuali Allah SWT.
- Umat Islam percaya bahwa Tuhan itu hanya satu yaitu Allah SWT. Tak ada Tuhan lain selain Allah yang dapat mengatur dunia ini. Hal ini berbeda dengan beberapa agama atau kepercayaan lain yang percaya adanya banyak tuhan atau dewa. Sifat Orang yang Bertakwa
- yaitu seorang muslim tidak boleh percaya tentang kuasa lain selain kuasa yang dimiliki oleh Allah SWT. Hanya Allah yang menciptakan serta mengatur alam semesta ini.
- Mengimani uluhiah Allah adalah menyakini bahwa tidak sesembahan lain yang berhak untuk disembah selain Allah SWT. Seorang muslim dilarang untuk menyembah selain menyembah Allah SWT. Kita masih sering melihat orang-orang yang senang menyembah benda-benda atau bahkan kuburan dari tokoh tertentu. Hal tersebut sangat dilarang dalam Islam dan menyebabkan keimanan seseorang menjadi dipertanyakan.
- Mengimani nama dan Sifat – Sifat Allah Dan Asmaul Husna yaitu percaya dan yakin terhadap sifat-sifat Allah yang tersirat dalam nama-nama Allah atau Asmaul Husnah. Ada 99 nama Allah yang perlu dipelajari oleh seorang muslim sehingga dapat memahami sifat-sifat Allah. Sifat-sifat Allah tersebut misalnya Ar Rahman (Maha Pengasih), Ar Rahim (Maha Penyayang), Al Malik (Maha Merajai), Al Quddus (Maha Suci), As Salaam (Maha Memberi Keamanan)
2. Iman kepada para malaikat Allah
Iman kepada malaikat berarti kita wajib (harus) meyakini bahwa malaikat merupakan makhluk yang Allah ciptakan dari pada Nur atau (cahaya) dan boleh berupa berbagai bentuk, malaikat tidak sama dengan manusia dan juga tidak bersifat seperti sifatnya manusia. Malaikat bukan laki-laki dan juga bukan perempuan. Dalam menjalankan tugasnya Malaikat sangatlah patuh serta taat terhadap perintah Allah
Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Alla swt. Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin:
- pertama, mengimani wujud mereka.
- Kedua, mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar).
]Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).
Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma’mur dan lain sebagainya.
Malaikat-malaikat tersebut memiliki tugas masing-masing yang diperintahkan oleh Allah SWT. Malaikat-malaikat tersebut antara lain:
- Malaikat Jibril
Jibril merupakan pemimpin dari malaikat, yang tugasnya adalah menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril menjadi satu dari tiga malaikat yang namanya disebutkan dalam Al Quran. Di dalam Al Quran nama Jibril ada di surat At-Tahrim dan Al Baqarah. Nabi Muhammad sering didatangi oleh Jibril yang berwujud seperti manusia. Malaikat Jibril menampakkan wujudnya yang memiliki 600 sayap yang putih seperti mutiara. Rupanya digambarkan elok dan rupawan. Selain menyampaikan Al Quran kepada nabi Muhammad, Malaikat Jibril juga menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa. - Malaikat Mikail
Mikail merupakan malaikat yang bertugas untuk membagi rezeki untuk bagi seluruh makhluk hidup. Malaikat Mikail juga bertugas mengatur jalannya matahari, bulan dan bintang, mengatur air, menurunkan hujan dan juga petir. Malaikat Mikail diciptakan oleh Allah sesudah menciptakan malaikat Israfil. - Malaikat Israfil
Israfil merupakan malaikat yang bertugas meniup sangkakala yang merupakan Tanda-tanda Kiamat Besar. Malaikat Israfil adalah malaikat yang diciptakan pertama kali oleh Allah, dan nantinya menjadi yang pertama dibangkitkan pada hari Kiamat. Wujud Israfil disebutkan memiliki empat sayap dan sangat rupawan. Ia selalu bertasbih kepada Allah melalui ribuan bahasa yang berbeda-beda. Tugas utamanya adalah meniup sangkakala, ia selalu memegang terompet suci tersebut di bibirnya dan menunggu perintah Allah untuk meniupnya pada hari kiamat. - Malaikat Munkar dan Nakir
Malaikat Munkar dan Nakir merupakan dua malaikat yang bertugas menguji keyakinan orang yang telah meninggal di alam barzah. Dalam ajaran Islam, orang yang telah mati ruhnya akan pergi ke alam barzah atau alam kubur. Di alam kubur tersebut Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya beberapa hal antara lain “Siapa Tuhan-mu?, Siapa Nabi-mu?, dan Apa agama-mu?” Jika mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan benar maka orang yang meninggal tersebut mendapatkan keluasaan sehingga diterangkan kuburnya sampai hari kiamat. - Malaikat Izrail
Malaikat Izrail merupakan malaikat yang bertugas sebagai pencabut nyawa. Saat ia bertugas mencabut nyawa di dunia maka ia akan turun bersama dengan dua malaikat lainnya yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab. Seorang mukmin yang meninggal dunia akan didatangi oleh malaikat yang berwujud baik yaitu putih seperti matahari.
Orang-orang mukmin akan dicabut nyawanya dengan lembut, dengan Tanda-Tanda Khusnul Khotimah berbeda saat orang-orang kafir atau orang yang memiliki banyak dosa saat ingin dicabut nyawanya. Orang yang banyak dosa dan orang-orang kafir akan dicabut nyawanya oleh malaikat dengan wujud yang berwajah hitam dan membawa kain kasar dari neraka. - Malaikat Ridwan
Malaikat Ridwan merupakan malaikat yang menjaga pintu surga. Ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang malaikat Ridwan namun, menurut ulama itu merupakan hadist yang lemah sehingga tidak bisa dijadikan dasar. - Malaikat Malik
Malaikat Malik merupakan malaikat yang menjaga pintu neraka. Disebutkan bahwa malaikat Malik memiliki tangan serta kaki yang jumlahnya sama dengan jumlah ahli neraka. Malaikat Malik disebutkan memiliki wajah yang menyeramkan sehingga para api di neraka bahkan takut kepada Malik. - Malaikat Zabaniah
Malaikat Zabaniah merupakan nama malaikat-malaikat yang memiliki tugas menyiksa orang di neraka, seperti Siksa Neraka Bagi Wanita, Siksa Neraka Bagi Pezina. Malaikat Zabaniah dipimpin oleh Malaikat Malik. Disebutkan bahwa Allah tidak memberikan rasa belas kasihan kepada mereka karena tugasnya yang menyiksa orang di neraka. - Malaikat Harut dan Marut
Malaikat Harut dan Marut merupakan malaikat yang ditugaskan oleh Allah ke negeri Babilonia.
Ada beberapa malaikat lagi dalam Islam yang memiliki tugas berbeda-beda. Orang Islam perlu mempelajari dan meyakini malaikat-malaikat Allah tersebut.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah berrati kita harus meyakini dan juga percaya bahwa Allah telah menurunkan wahyu (kitab suci) melalui malaikat jibril lalu disampaikan ke para nabi untuk disampaikan kepada ummat yang berisi tentang petunjuk dan juga pedoman bagi umat islam. Yang dengan kitab yang diturunkan tersebut kita tidak akan tersesat selama-laamanya. Yaitu kitab suci Al-qur’an bagi kita umat nya Nabi Muhammad SAW. Sedangkan kitab yang Allah turunkan ada 4 yaitu:
- pertama Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS
- kedua Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS
- ketiga Injil diturunkan kepada Nabi Musa AS
- keempatAl-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
Makana Iman kepada kitab-kitab Allah sebagai berikut
- pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt.
- Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil) maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis besar kita meyaini bahwa kitab diturunkan kepada Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui namanya.
- Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah).
- Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut selama kitab tersebut belum “dihapus”, yang dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat sampai akhir masa.
4. Iman kepada para rasul Allah
Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita meyakini Nabi dan Rasul ialah manusia utusan Allah yang diutus di muka bumi untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah mahkluk yang diutus Allah ke Bumi untuk memberi petunjuk ke umat manusia hingga kembali ke jalan lurus. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun sebagai sauri teladan. Dengan mengetahui maka beriman kepada Nabi dan Rasul, Manusia sebagai hamba yang mulia sudah sepantasnya meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan Nabi dan Rasul
Beriman kepada Rasul-rasul Allah berarti wajib meyakini dan juga percaya bahwa Allah swt telah mengutus para Rasul dan juga para nabi kepada manusia muka bumi ini untuk memeperingatkan manusia dan membawa manusia ke jalan yang lurus atau benar supaya kita bisa hidup bahagia didunia serta diakhirat. Dan kita wajib percaya bahwa jumlah Nabi yang diangkat menjadi rasul hanya berjumlah 25 orang.
Menurut sebuah hadist, jumlah rasul menurut Islam sebanyak 312 rasul. Rasul-rasul yang terdapat dalam Al-quran dan hadits antara lain:
- Syits merupakan rasul yang diutus untuk memimpin keturunan Nabi Adam dan bani Qabil.
- Idris merupakan rasul yang diutus untuk bani Qabil yang ada di Babul, Irak, dan sekitarnya.
- Nuh merupakan rasul yang diutus untuk bani Rasi yang berada di selatan Irak.
- Hud merupakan rasul yang diutus untuk kaum Ad yang berada di Yaman.
- Shaleh merupakan rasul yang diutus untuk kaum Tsamud yang berada di Semenanjung Arab.
- Ibrahim merupakan rasul yang diutus untuk bangsa Kaldea di Irak.
- Luth merupakan rasul yang diutus untuk negeri Sadum dan Amurah di Syam, Palestina.
- Ismail merupakan rasul yang diutus untuk penduduk Al-Amaliq, bani Jurhum, dan Qabilah, Yaman, Mekkah.
- Ishak merupakan rasul yang diutus untuk penduduk di Al-Khalil, Palestina.
- Yaqub merupakan rasul yang diutus untuk Kan’an di Syam.
- Ayyub merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel dan bangsa Amoria.
- Syu’aib merupakan rasul yang diutus untuk kaum Rass, Madyan dan Aykah.
- Musa dan Harun merupakan rasul yang diutus untuk bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel.
- Zulkifli merupakan rasul yang diutus untuk bangsa Amoria di Damaskus.
- Yunus merupakan rasul yang diutus untuk bangsa Assyria, Irak.
- Ilyas merupakan rasul yang diutus untuk funisia dan bani Israel.
- Ilyasa merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel dan kaum Syam.
- Daud merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
- Sulaiman merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
- Zakaria merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
- Yahya merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
- Isa merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
- Muhammad merupakan rasul yang diutus di Jazirah Arab untuk seluruh umat manusia serta jin.
5. Iman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhir artinya kita meyakini tanda-tanda akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya dajjal turunnya Isa as. Datangnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat. Kemudiaan diangkatnya ilmu dari muka bumi yang ditandai dengan wafatnya para ulama, semakin banyak terjadi perzinaan, amanah tidak lagi dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya, jumlah perempuan jauh melebihi jumlah lak-laki dan terjadi kekacauan dan pembunuhan dimana-mana.
Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu kita mengimani kejadian gaib lainnya seperti dibangkitkannya manusia dari kubur, dikumpulkannya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan, adanya siksa kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka. Semua dilakukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Iman kepada hari kiamat berarti meyakini dan juga percaya bahwa hari kiamat itu pasti akan datang. pada hari itu semua manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar untuk memertimbangkan amalan-amalan atau perbuatan yang pernah ia lakukan didunia. Jadi juga didunia ia mengerjakan semua perintah Allah dan juga menjauhi segala larangannya maka ia akan memasuki syurga jannatun na’im. Namun, Sebaliknya apabila didunia dia tidak pernah mengerjakan perintah Allah maka neraka siapmenunggu mereka. Nauzubillah
Ada beberapa Ciri-ciri Akhir Zaman atau tanda-tanda hari kiamat, tanda-tanda kecil akan terjadinya hari kiamat antara lain :
- Penaklukan baitulmuqaddis
- Zina yang merajalela di muka bumi ; Tanda-tanda Kiamat Kecil ini saat ini sudah mulai nampak karena perzinahan sudah terlihat dimana-mana bahkan di negara yang mayoritas penduduknya juga muslim.
- Pemimpin yang terdiri dari orang jahil dan fasik ; Tanda ini juga mulai terlihat dengan banyaknya pemimpin yang berperilaku tidak baik seperti melakukan korupsi, tidak menepati janji, ataupun lalai terhadap kewajibannya sebagai seorang pemimpin.
- Banyak wanita yang berpakaian tapi sesungguhnya telanjang ; Para wanita memang terlihat berpakaian namun pakaiannya tersebut tidak menutupi auratnya sehingga tampak telanjang.
6. Iman kepada qada dan qadar
Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt.
Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.
Hikmah beriman pada qada dan qadar yaitu:
- Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar ; Orang yang percaya pada takdir Allah maka dapat lebih mudah dengan Cara Bersyukur terhadap apa yang telah dimiliki dan bersabar atas setiap cobaan yang diterima.
- Menjauhkan diri sendiri dari sifat sombong serta putus asa ; Orang yang percaya pada takdir Allah juga tidak akan mudah menyombongkan diri karena semua yang didapat merupakan pemberian dari Allah SWT disamping atas kerja keras yang dilakukan. Kita juga tidak akan mudah putus asa untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Sifat Sombong tidak sukai Allah SWT.
- Memupuk sifat optimis serta giat berusaha ; Orang yang percaya pada takdir Allah akan memiliki sifat optimis dalam menjalani hidup dan tidak terlalu memikirkan kegagalan yang mungkin terjadi karena percaya ada Allah yang menyertainya.
- Membuat jiwa menjadi lebih tenang dalam menghadapi permasalahan dunia ; Orang yang percaya pada takdir Allah akan menjadikan Jiwa Tenang
dalam menghadapi masalah yang menimpanya.
Iman kepada qada dan qadar berarti meyakini dan juga percaya bahwa semua yang berlaku dalam alam ini semuanya ketentuan dan juga ketetapan Allah SWT. Ini Artinya kita wajib untuk mengimani bahwa segala yang telah Allah Takdirkan, apakah itu kejadiannya baik ataupun buruk maka itu semua sudah ketentuan dari Allah SWT. Karena Allah mengetahui segala kejadian yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, dan juga yang belum terjadi, serta semua kejadian yang tidak akah terjadi seandainya terjadi maka Allah mengetahuinya bagaimana itu terjadi. Wallahu A’lam Bissawab