Pengertian Seni Rupa
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna.
Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
Fungsi Karya Seni Rupa
Berikut beberapa fungsi seni rupa
- Untuk memuaskan batin seniman, atau penciptanya atau memberikan kepuasan batin tersendiri bagi orang yang membuat karya seni. Tanpa mempertimbangkan dia untung atau tidak, tanpa memiliki tujuan untuk mendapatkan uang. Yang terpenting dia puas.
- Untuk Memuaskan batin Orang lain, atau masyarakat secara luas dengan tingkat penilaian yang bermacam-macam. Terkadang kepuasan batin dikesampingkan, yang menjadi prioritas adalah kepuasan orang lain
- Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari atau benda praktis. Arti benda praktis adalah benda yang memang bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
- Sebagai sarana ritual keagamaan. Orang akan butuh agama. Agama memiliki kebudayaan. Dan dari zaman dahulu sampai sekarang, terjadi perubahan keyakinan sehingga budaya yang tercipta akan berubah pula.
- Untuk Mengenang Sejarah. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu yang pernah terjadi pada kurun waktu terdahulu.
Fungsi Seni Rupa Berdasarkan Cakupannya
- Fungsi individu: Fungsi Individu atau bisa kita sebut fungsi pribadi hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja.
- Memenuhi kebutuhan fisik: Seni rupa terapan yang digunakan dalam kehidupan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karena ditujukan berupa peralatan untuk bekal hidup, maka karya atau produk seni yang dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu kenyamanan, keindahan dan keamanan.
- Fungsi sosial Rekreasi Rekreasi: Kita bisa menyebutnya sebagai hiburan. Hiburan itu merupakan salah satu fungsi seni yang paling dapat dirasakan secara langsung. Sebab jika kita melihat karya tersebut, hati menjadi tenang, damai dan nyaman..
- Fungsi Komunikasi: Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial dan internet, karya seni rupa juga semakin efektif merasuk dalam nilai-nilai budaya budaya mereka.
Macam Aliran dalam Seni Rupa
Neo klasik
Sebagai reaksi gaya Baroque dan Racoco, muncul wawasan baru tentang estetika. Dalam seni lukis, para seniman berupaya memanggil kembali ide-ide estetik zaman klasik Yunani dan Romawi. Untuk itu pelukis merekonstruksi bentuk-bentuk patung yunanib dan romawi ke dalam lukisannya. Karena peninggalan lukisan tidak banyak, lahirlah pandangan baru dalam mengungkapkan gagasan yang disebut neo klasik. Di dalam karya lukis dipelopori oleh Jacques-Louis David dengan lukisannya yang terkenal indah yaitu The Oath of the Horatii, komposisinya statis dan suasananya mencekam dengan sedikit menampilkan objek. Tokoh lain yang terkenal dari kelompok impresionisme adlah George Seurat, Vicent van Gogh, dan Gauguin.
Romantism
Romantisme lahir juga sebagai reaksi atas kebiasaan seni rupa yang mengutamakan emosi dan imajinasi dari pada logika serta harmonidari nilai-nilai klasik. Hal ini bersamaan dengan lahirnya paham neo klasik. Perbedaannya adalah pada estetika neo klasik cenderum impersonal, sedangkan estetika romantic lebih menonjolkan perasaan sendiri ketika melihat suasana atau kejadian atau potensi bahan yamg digunakan. Tokoh-tokoh pelukis aliran ini yang ternama yaitu, John Constable, Turner dan Theodore Gericault.
Constable lebih tertarik melihat pemandangan pedesaan, turner lebih tertarik dengan sifat warna murni yang mempengaruhi emosi, serta Gericault tertarik dengan kejadian dramatis sehingga melahirkan karya rakit medusa yang terkenal.
Realisme
Di prancis sekitar tahun 1850-1875, ada pendekatan baru dalam melukis. Sebelumnya seniman hanya mengandalkan imajinasi juga perasaannya dalam berkarya, pendekatan baru ini menginginkan pengungkapan kondisi yang nyata dari apa yang dilihat tanpa tambahan idealism senimannya. Pelopor gerakan ini yaitu Honore Doumier dan Gustave Courbet yang terkenal dengan ungkapannya “show me an angle and I’ll paint one”. Hal ini berarti ia ingin melukiskan kondisi sebenarnya dari apa yang dilihatnya, bahwa keindahan yang diberikan oleh alam, adalah mengatasi semua yang dikerjakan oleh seniman, hal ini ditunjukan dengan lukisannya yang berjudul “the stone breaker”.
Impresionisme
Pada pemeran yang diselenggarakan pada tahun 1863 di salon resmi di Prancis, lukisan Realisme oleh para juri dan urator akademis dinggap tidak baik, termasuk lukisannya Edouard Manet yang berjudul the juner sure I herbe. Menurut manet, keindahan lukisan terletak pada warna, gelap terang atau cahaya, pola, brush strokenya pada permukaan kanvas. Kenyataan ini mendapat dukungan dari seniman lainnya.mereka menolak penggambaran cerita, dan suasana realistic. Sebagai gantinya, mereka mencari kesan cahaya yang sebentar menerpa objek dalam waktu dan kondisi yang berlainan. Pandangan ini direalisasikan oleh Cloude Monet Haighstack. Kaum impresionis mengungkapkan efek cahaya terhadap benda.
Post-impresionisme
Paha impresionisme terus berlanjut dan melahirkan paham baru yang dimotori oleh Cezanne. Ia menolak pandangan sebelumnya terutama penggunaan perspektif sejak zaman Renaissance dan penglihatan kaum impresionis yang melukiskan kesan cahaya pada benda. Ia ingin mengembangkan seni rupa dua dimensi dari goresan, serta membuat lapisan-lapisan ruang, bentuk geometris, irama warna, garis serta bentuk dengan hati-hati menyusun hubungan-hubungan bentuk dalam bidang lukisan. Salah satu karyanya berjudul still life with applst. Tokoh lain yang terkenal dari kelompok impresionisme adalah George Seurat, Vincent, van Gogh dan Gauguin.
Exspresionisme
Disebut hal itu karena senimannya menjelajah ke dalam batin, sehingga apa yang diungkapkan adalah bentuk psikologis dari senimannya. Dengan kata lain, Exspresionisme merupakan suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasana kesedihan, kekerasan, kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresi.
Fauvisme
Fauvisme lahir ketika sekelompok pelukis yang dipimpin oleh Matisse mengadakan pameran pada tahun 1901 di Prancis. Karya lukisan yang dipamerkan dianggap sangat revolusioner karena pembaruannya dalam menampilkan konsep estetiknya. Kelompok ini dijuluki Lefauvesme atau the wild beast. Mereka member warna-warna benda sesuai dengan kemauan dan selera mereka dalam menafsirkannya agar mencapai harmoni dan kesatuan. Hal ini tercermin dari karya Matesse dengan judul the red studio dan karya andre: the pool of London. Dalam the red studio matesse menggunakan warna secara murni dan datar, sebagian dari bentuk-bentuknya hanya berupa kontur dengan dominasi warna merah maroon diseluruh bidang.
Kubisme
Kubisme dikembangkan oleh Picasso dan Georges Braque. Kubisme adalah seni rupa yang dihasilkan karena studi terhadap seni-seni purba, konsep-konsep seni tersebut diungkapkan dalam bahasa rupa baru. Kubisme dibedakan menjadi:
- Kubisme analitik yang cenderung memecah-mecah objek kemudian menyusun kembali dalam susunan berbeda serta tidak mementingkan warna.
- Kubisme Sintetik merupakan lanjutan dari kubisme Analitik tetapi lebih memberikan penekanan kepada unsure-unsur rupa seperti warna dan tekstur.
Futurisme
Di italia pada tahun 1910 muncul reaksi oleh kelompok seniman yang dipimpin oleh Marcel Ducamp terhadap industrialisasi dan perubahan gaya hidup modern yang serba bergerak dan berubah sangat cepat. Konsep estetikanya merupakan berupaya menangkap karakteristik dari kekuatan, kecepatan dan perubahan dalam kehidupan modern.
Seni abstrak
Vassily Kandinsky pelukis kelahiran Rusia mengembangkan seni lukis dengan konsepsi abstraksinya, bahwa seni lukis harus bebas dari arti, representasi naturalistic, dan standar estetik yang bersifat akademis.
Abstrak Ekspresionisme
Aliran ini berkembang di Amerika Serikat setelah perang dunia II. Para eksponennya menolak keterkaitan yang ada dalam seni-seni rupa yang telah ada. Karya mereka menekankan kepada ekspresi spontanitas dari gerk tubuh, dan semua ruang dalam kanvas adalah penting. Tokohnya yang terkenal adalah Jackson dan Wiliam de Koning.
Dadaisme
Pada tahun 1916 di Zurich Jerman, lahir kelompok ekstrim dalam berkesenian. Kelompok tersebut bernama dada yang tidak memiliki arti dan beranggotakan seniman seni rupa dan sastra. Kelompok dada menjungkirbalikan nilai-nilai seni yang telah mapan, karya-karyanya kadang-kadang humor dengan menambahkan sesuatu pada tiruan karya terkenal misalnya, lukisan monalisa yang diberi kumis.
Surealisme
Aliran surealisme dalam seni rupa diantara masa perang dunia I dan II. Berlandaskan kepada teori Sigmund Freund tentang alam bawah sadar, para seniman menggunakannya sebagai sumber gagasan dalam melahirkan image yang unik, yaitu apa yang ada jauh didalam alam pikiran manusia. Para pelukis memanfaatkan bentuk-bentuk nyata menjadi bentuk-bentuk dalam mimpi yang tidak logis. Surrealism sebenarnya akronim dari super-realism, sebab apa yang diungkapkan dalam lukisan merupakan hal-hal di luar kenyataan.
Pop Art
Kata pop art merujuk pada suatu perkembangan gaya seni modern antara 1956 dan 1966 di London Inggris dan berimbas ke New York di Amerika. Di dalam perkembangannya, Pop art mempunyai 3 karakteristik utama yaitu:
- Pop art adalah figurative dan realis
- Pop art lahir dilingkungan perkotaan dan melihat kepada apa yang ada di lingkungan tersebut.
- Seniman pop yang menggunakan bhan-bahan tersebut dengan cara sedemikian rupa, memilih bahan yang belum pernah digunakan sebelumnya untuk menarik perhatian pengamat.
Realisme Baru
Dalam hinggar-bingar perkembangan seni rupa kontemporer terutama seni abstrak. Mereka melakukan eksplorasi terhadap objek-objek industry seperti toko, restoran, mobil, manusia dengan cirri-ciri khusus. Ungkapan bentuk-bentuknya menjadi super-realistik dengan ketrampilan teknik dan kecermatan yang tinggi sehingga mirip hasil fotografi.
Seni Instalasi
Instalasi berasal dari bahasa inggris installation yang artinya memasang, menyatukan dan mengkontruksikan. Seni instalasi memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa menuju pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan social-politik, diangkat dalam konsep seni instalasi ini.
Nilai Estetis Seni Rupa
Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat.dan Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah.jadi Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut. Nilai Estetik sangat dibutuhkan agar para seniman dapat menyajikan keindahan ketika mereka menampilkan dan menyajikan kepada para penikmat.dan juga bisa digunakan untuk layak atau tidaknya suatu seni untuk di pertontonkan ke masyarakat.
Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa.Nilai estetis sebuah karya seni rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya.Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya.Pengalaman pribadi, lingkungan dan budaya dimana seseorang tinggal dapat menyebabkan nilai estetis sebauh karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya.
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata.Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi baik, perpaduan warna yang cocok, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya.Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Nilai estetis yang bersifat subyektif beranggapan keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya.Sebagai contoh saat melihat sebuah karya seni lukis, seseorang dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Sehingga orang tersebut merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya. walaupun orang lain mungkin tidak tertarik pada karya tersebut. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.