Terasering bertingkat biasanya digunakan untuk bertani di daerah berbukit atau pegunungan. Lahan terasering mengurangi erosi dan limpasan pada permukaan lahan. Terasering juga dapat digunakan untuk menanam tanaman yang membutuhkan irigasi, seperti padi.
Sawah terasering digunakan secara luas dalam pertanian padi, gandum, dan jelai di Asia timur, selatan, dan tenggara, serta Mediterania, Afrika, dan Amerika Selatan. Pemandangan terasering yang ditanami padi sering juga menjadi objek wisata. Terasering Sawah di Tegalalang Bali misalnya sudah menjadi ikon pariwisata yang terkenal dengan nama Teras Ceking.
Pengertian Terasering atau sengkedan
Terasering atau sengkedan adalah metode konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng.
Tuan Terasering
Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang (Sukartaatmadja 2004).
Terdapat berbagai cara mekanik dalam menahan erosi air dan angin. Cara utama adalah dengan membentuk mulsa tanah dengan cara menyusun campuran dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan di atas tanah; dan membentuk penahan aliran air, misalnya dengan membentuk teras-teras di perbukitan (terasering) dan pertanian berkontur.
Penanaman pada terasering dilakukan dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan atau memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah. Jenis terasering antara lain teras datar, teras kredit, Teras Guludan, dan teras bangku.
Sengkedan merupakan cara untuk memanfaatkan lahan yg miring agar dapat digunakan untuk bercocok tanam. Metode ini adalah salah satu cara efektif memanfaatkan tanah yg miring dan subur untuk dijadikan lahan pertanian produktif.
Salah satu daerah yg menggunakan metode terasiring ini dalam memanfaatkan lahan yg miring adalah di dusun Sumber Bening Kembiritan. Dulu lahan miring hanya dapat dibuat ladang, namun sejak awal tahun 1950 munculah ide dari salah satu pemilik ladang di sana untuk membuat lahan miring menjadi terasering atau sengkedan seperti sekarang.
Fungsi Terasering
Secara garis besar terasering adalah kondisi lereng yang dibuat bertangga tangga yang dapat digunakan pada timbunan atau galian yang tinggi dan berfungsi untuk:
- Menambah stabilitas lereng
- Memudahkan dalam perawatan (Konservasi Lereng)
- Memperpanjang daerah resapan air
- Memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng
- Mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off)
- Dapat digunakan untuk landscaping
Jenis-Jenis Terasering
Terasering dapat dibagi dalam beberapa jenis. Berdasarkan bentuknya, terasering dikelompokkan ke dalam 8 jenis terasering yaitu teras kredit, teras individu, teras datar, teras guludan, teras bangku, teras batu, teras saluran dan teras kebun. Berikut akan dijelaskan masing-masing :
-
Teras kredit
Pengertian teras kredit adalah terasering dengan bentuk guludan tanah atau batu yang sejajar dengan kontur. Jenis terasering ini menggabungkan guludan tanah dan saluran air menjadi satu. Untuk pembuatan teras kredit syaratnya adalah kemiringan lereng antara 3% sampai 10% dan kedalaman tanah harus lebih dari 30 cm.
Tanah yang akan dibuat terasering jenis ini harus memiliki daya resap air yang tinggi, tidak boleh ada posisi tanah yang rawan longsor. Pembuatan teras kredit memerlukan banyak pekerja dan sebaiknya dibuat di daerah yang jarang terjadi hujan lebat.
-
Teras kebun
Teras kebun merupakan jenis terasering yang dibuat sejajar kontur namun bagian lain yang dibiarkan dalam kondisi aslinya. Maksudnya yaitu lahan yang letaknya berada di antara dua teras yang bersebelahan dibiarkan dan tidak diolah.
Pembuatan teras kebun biasanya dilakukan pada lereng dengan kemiringan 30% sampai 50%. Terasering jenis ini biasa ditanami tanaman perkebunan yang juga memiliki sebagai tumbuhan penutup tanah.
-
Teras datar
Teras datar sering juga disebut dengan istilah teras sawah (level terrace). Teras datar adalah terasering dengan bentuk tanggul yang sejajar kontur yang dilengkapi saluran air pada bagian atas dan bawah tanggul.
Untuk pembuatan teras datar, syaratnya adalah kelerengan lahan harus kurang dari atau sama dengan 3%, kedalaman tanah kurang dari 30 cm dan tanaman yang ditanam adalah tanaman musiman serta teras sebaiknya berada di daerah dengan curah hujan rendah.
Jangan memilih kondisi permukaan tanah yang berbatu dan daya resap tanah harus baik. Tujuan dari pembuatan teras datar yaitu untuk membuat lapisan tanah tetap lembab dan memperbaiki aliran air.
-
Teras guludan
Pengertian dari teras guludan adalah jenis terasering dengan bentuk guludan yang dibuat melintang terhadap lereng. Teras guludan biasanya dibuat untuk lereng dengan kemiringan 10% hingga 15% dan kedalaman tanah yang lebih dari 30 cm.
Seperti halnya jenis teras daratan, pembuatan teras guludan harus berada pada daerah yang memiliki daya resapan air yang tinggi. Disamping itu, dibutuhkan juga saluran drainase yang aman. Saluran air atau drainase tersebut dibuat landai dengan kemiringan 0,1 persen agar dapat menampung endapan tanah hasil dari erosi.
-
Teras bangku
Yang dimaksud dengan teras bangku yaitu terasering yang dibuat dengan memotong lereng, agar bidang menjadi miring ke belakang (reverse back slope) dan menjadi deretan mirip bangku. Teras bangku biasanya juga dilengkapi dengan saluran drainase untuk pembuangan air dan ditanami rumput untuk menguatkan teras.
Syarat pembuatan teras bangku hampir sama dengan teras guludan, hanya saja dapat dibuat di daerah dengan daya serap air yang rendah. Jenis teras bangku ini tidak mudah diterapkan pada pertanian yang menggunakan mesin pembajak yang besar, disisi lain pengerjaannya memerlukan biaya yang lebih banyak.
-
Teras individu
Teras individu adalah jenis teras yang dibuat secara mandiri untuk setiap tanaman. Ukuran setiap teras berbeda tergantung pada jenis tanamannya. Jenis tumbuhan yang biasa ditanam pada terasering ini adalah tanaman kayu (pohon) dan tanaman penutup tanah lainnya. Teras individu dapat dibuat pada lereng dengan kemiringan antara 10% hingga 50% dengan kedalaman tanah lebih dari 30 cm.
Pembuatan teras individu ini sangat sederhana yakni dengan cara menggali tanah pada area yang akan ditanami tanaman dan menimbun tanah hasil galian ke lereng bagian bawah sampai permukaannya menjadi landai sehingga menjadi teras bangku yang terpisah. Lahan di sekitar teras individu dibiarkan alami, tetap berupa padang rumput, atau bisa juga ditanami tanaman penutup tanah.
-
Teras saluran
Teras saluran atau rorak (parit buntu) adalah jenis terasering dengan bentuk lubang lubang buntu yang dibuat untuk menampung endapan- endapan tanah hasil proses sedimentasi.
Untuk pembuatan teras saluran syaratnya yaitu kemiringan lereng antara 3% sampai 10% dan kedalaman tanah lebih dari 30 cm, tanah bertekstur kasar dan memiliki daya resap yang cepat. Tanaman yang biasa ditanam pada teras saluran adalah tanaman kayu.
-
Teras batu
Teras batu adalah jenis terasering yang memanfaatkan batu sebagai dinding dengan jarak yang disesuaikan sepanjang garis kontur pada lereng. Pembuatan teras batu cocok sekali pada lahan yang memiliki banyak batu dan kerikil.
Teras ini dapat difungsikan sebagai area persiapan untuk pembuatan teras bangku. Pembuatan teras batu memanfaatkan batu- batuan yang berada dipermukaan tanah untuk teras, sehingga lahan tersebut bisa digunakan untuk bercocok tanam.
Manfaat Terasering
1. Sebagai lahan konservasi
Terasering atau sengkedan bermanfaat untuk lahan konservasi, dengan ditanaminya pohon-pohon yang dapat menjaga lereng-lereng gunung sekaligus penghijauan atau peremajaan kembali lahan pegunungan.
2. Lahan pertanian
Didaerah pegunungan lereng-lereng gunung dibuat sengkedan dengan bertujuan menjadikan lereng gunung lebih produktif dengan dijadikannya lahan untuk bertani budidaya padi maupun budidaya palawija.
3. Mencegah longsor
Dengan dibuat lereng-lereng gunung terasering atau sengkedan, mencegah terjadinya longsor pada lereng sehing lereng pegunungan menjadi lebih stabil
4. Menambah resapan air.
Dengan dibuat sengkedan dapad menambah lahan resapan air karena lereng gunung yang curam diubah menjadi datar sehingga dapat membantu memaksimalkan penyerapan air.
5. Mengurangi tingkat kecuraman lereng
Dengan dibuat bertahap-tahap atau seperti tangga, terasering atau sengkedan dapat mengurani tingkat kecuraman pada lereng pegunungan.
6. Memperlambat kecepatan air
Dimusim penghujan, kecepatan air dilereng mengakibatkan terjadinya erosi pada lereng pegunungan, sehingga sering sekali terjadi longsor pada lereng pegunungan, dengan dibuat terasering atau sengkedan dapat memperlambat kecepatan air pada saat hujan terjadi.
7. Dapat dijadikan lahan datar
Sulitnya mencari lahan datar didaerah pegunungan untuk dijadikan sarana kemasyrakatan seperti pembangunan perumahan, lapang maupun tempat ibadah, dengan menggunakan terasering atau sengkedan dapat mengurangi kemiringan pada daerah pegunungan.
demikianlah artikel dari www.ayoksinau.com mengenai Definisi Terasering. semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.