Pengertian Hutan
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi, ekologi dan sosial yang tinggi, Hutan alam tropika juga berfungsi sebagai paru-paru dunia dan sistem penyangga kehidupan sehingga kelatarian harus dijaga dan dipertahankan dengan pembangunan hutan yang tepat.
Kondisi hutan, dilihat dari penutupan lahan / vegatasi, mengalami perubahan yang cepat dan dinamis, sesuai perkembangan pembangunan dan perjalanan waktu, banyak faktor yang mengakibatkan perubahan tersebut antarlain perubahan penduduk, dan diluar sektor kehutanan yang sangat pesat memberikan pengaruh besar terhadap meningkatnya kebutuhan akan lahan dan produk-produk dari hutan serta ketidakjelasan institusi pengelola kawasan hutan tersebut, kondisi demikian diperparah dengan adanya perambahan hutan dan terjadinya kebakaran hutan yang mengakibatkan semakin luasnya kerusakan hutan alam tropika di Indonesia.
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat diwilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon diaksida, habitat hewan modulator arus hidrologika serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun beriklim dingin, di dataran rendah maupun dipegunungan, dipulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tetumbuhan, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menmpati daerah yang cukup luas. Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja, pohon juga berbeda karena secara mencolok memilik sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang. Dan bentuk tajuk ( mahkota daun) yang jelas.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia tentang kehutanan, yaitu pada Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 mengenai definisi hutan adalah “Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.” Dari definisi hutan yang kemukakan tersebut, terdapat unsur-unsur hutan yang meliputi:
- Suatu kesatuan ekosistem
- Berupa hamparan lahan
- Berisi sumberdaya alam hayati beserta alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
- Mampu memberi manfaat secara lestari
Pada unsur-unsur hutan tersebut, didapatkan ciri pokok yang dimiliki oleh suatu wilayah yang dinamakan hutan, yakni merupakan rangkaian kesatuan komponen yang utuh dan saling ketergantungan terhadap fungsi ekosistem di bumi. Eksistensi hutan sebagai subekosisem global menenpatkan posisi penting hutan sebagai paru-paru dunia.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 12 Dampak Kebakaran Hutan Yang Sangat-Sangat Merugikan Sekali | Ayoksinau.com
Jenis-jenis Hutan
Rimbawan berusaha menggolong-golongkan hutan sesuai dengan ketampakan khas masing-masing. Tujuannya untuk memudahkan manusia dalam mengenali sifat khas hutan. Dengan mengenali betul-betul sifat sebuah hutan, kita akan memperlakukan hutan secara lebih tepat sehingga dapat lestari bahkan terus berkembang. Ada berbagai jenis hutan pembedaan jenis-jenis hutan ini pun bermacam-macam pula misalnya menurut asal.
-
Menurut Asal
Kita mengenal hutan yang berasal dari biji, tunas, serta campura antara biji dan tunas hutan yang berasal dari biji disebut juga “hutan tinggi” karena pepohonan yang tumbuh dari biji cenderung menjadi lebih tinggi dan dapat mencapai umur lebih lanjut. Hutan yang berasal dari tunas disebut Hutan rendah dengan alasan sebaliknya hutan campuran, oleh karenanya, disebut hutan sedang.
Penggolongan lain menurut asal adalah hutan perawan (primer) dan hutan sekunder. Hutan perawan merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka oleh manusia hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau kerusakan yang cukup luas. Akibatnya, pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih pendek dan kecil. Namun, jika dibiarkan tanpa gangguan – misalnya, selama ratusan tahun – kita akan sulit membedakan hutan sekunder dari hutan primer.
-
Menurut cara permudaan (tumbuh kembali)
Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami, permudaan buatan, dan permudaan campuran. Hutan dengan permudaan alami berarti bunga pohon diserbuk dan biji pohon terbesarkan bukan oleh manusia, melainkan oleh angin, air atau hewan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Fungsi dan Macam-Macam Hutan
Faktor Mempengaruhi Persebaran Hutan
- Keadaan tanah
Daerah gurun pasir akan membentuk hutan yang berbeda dengan daerah tropis yang banyak hujannya. - Tinggi rendah permukaan tanah
Jenis hutan beserta isi tanaman dipengaruhi oleh suhu wilayah yang berbeda antara dataran tinggi dan dataran rendah. - Makhluk hidup
Manusia dapat menentukan di mana boleh ada hutan dan tidak boleh ada hutan. - Iklim
Iklim yang memiliki curah hujan tinggi akan membentuk hutan yang lebat seperti hutan hujan tropis.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Hutan
Fungsi Hutan Secara Umum
Fungsi hutan secara umum yang dikutip dari blog University of California (uci.edu) adalah sebagai penghasil oksigen yang sangat besar untuk bumi. Hutan akan memanfaatkan energi matahari melalui proses fotosintesis dan mengubahnya menjadi oksigen.Selain itu kita mengetahui bahwa hutan juga memiliki fungsi sebagai rumah jutaan spesies dan makhluk hidup yang ada di bumi. Tanaman di hutan juga sering menjadi bahan penelitian untuk obat obatan serta menyediakan kayu untuk manusia selama berabad abad
Walau pun berbagai pendapat ahli di atas telah kita cermati dengan seksama, dapat kita rangkum bahwa fungsi hutan adalah sebagai berikut:
- Sumber Air di Bumi
- Sumber Oksigen
- Mencegah Banjir
- Mencegah Erosi
- Menyerap Emisi Gas Berbahaya seperti Karbon dioksida
- Sebagai tempat pariwisata
- Rumah sebagian besar flora dan fauna
- Hutan untuk penelitian dan kegiatan sosial
Fungsi hutan dapat kita simpulkan sangat banyak untuk kehidupan manusia di muka bumi ini. Tanpa hutan bisa dikatakan kita akan berada dalam kehancuran dan kiamat. Untuk itu menjaga fungsi hutan agar kembali baik adalah salah satu cara untuk melestarikan bumi.
Indonesia adalah sebagai salah satu negara dengan luas hutan terbesar di dunia sangat perlu melakukan konservasi dan pengelolaan hutan untuk kelestarian dan keseimbangan ekosistem alam di bumi. berbagai jenis hutan yang ada di inedonesia memiliki fungsi sebagai berikut.
-
Mencegah erosi dan tanah longsor. Akar-akar pohon berfungsi sebagai pengikat butiran-butiran tanah. Dengan ada hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah tetapi jatuh ke permukaan daun atau terserap masuk ke dalam tanah.
- Menyipan, mengatur, dan menjaga persediaan dan keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.
- Menyuburkan tanah, karena daun-daun yang gugur akan terurai menjadi tanah humus.
- Sebagai sumber ekonomi. Hutan dapat dimanfaatkan hasilnya sebagai bahan mentah atau bahan baku untuk industri atau bahan bangunan. Sebagai contoh, rotan, karet, getah perca yang dimanfaatkan untuk industri kerajinan dan bahan bangunan.
- Sebagai sumber plasma dutfah keanekaragaman ekosistem di hutan memungkinkan untuk berkembangnya keanekaragaman hayati genetika.
- Mengurangi polusi untuk pencemaran udara. Tumbuhan mampu menterap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 6 Faktor yang Memengaruhi Sebaran Flora dan Fauna di Permukaan Bumi
Macam Hutan di Indonesia
Coba amati ketampakan-ketampakan alam khususnya yang ada di sekitar Anda dan di Indonesia pada umumnya! Jika anda mengalami kesulitan untuk mengamati seluruh Indonesia, bukalah atlas atau peta yang ada! Pada atlas akan ditunjukkan berbagai ketampakan yang digambarkan dalam sebuah simbol. Berdasarkan pengamatan , dapat dikatakan bahwa pada ketampakan yang berbeda maka jenis flora dan faunanya juga akan berbeda juga. Setujukah Anda dengan pendapat tesebut?
-
Berdasarkan Biogeografi
Kepulauan nusantara adalah ketampakan alam yang muncul dari ketiga lempeng bumi itu masih terus saling mendekati. Akibatnya, antara lain, gempa bumi sering terjadi di negeri kepulauan ini.
Sejarah pembentukan kepulauan nusantara disabuk katulustiwa itu menghasilkan tiga kawasan biogeografi utama, yaitu: Paparan Sunda, Walacea dan Paparan Sahul. Masing-masing kawasan biogeografi adalah cerminan dari sebaran bentuk kehidupan berdasarkan perbedaan permukaan fisik buminya. -
Kawasan Paparan Sunda (di bagian Barat)
Paparan Sunda adalah lempeng bumi yang bergerak dari kawasan oriental (Benua Asia) dan berada di sisi Barat Walace. Garis Walace merupakan suatu garis hayal pembatasan antara Dunia flora fauna, di Paparan Sunda dan di bagian Timur Indonesia. Garis ini bergerak. Dari utara ke selatan, antara kalimantan dan sulawesi, serta antara bali dan lombok.
Garis ini mengikuti nama biolog Alfert Rusel Walace yang pada 1858, memperlihatkan bahwa sebaran flora fauna di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, Lebih mirip dengan yang ada di daratan benua Asia -
Kawasan Paparan Sahul (di bagian timur)
paparan Sahul adalah lempeng bumi yag bergerak dari kawan australesia (benua Australia) dan berada di sisi timur garis Weber.
Garis weber adalah sebuah garis hayal pembatas antara dunia flora fauna di paparan sahul dan di bagian lebiha barat Indonesia. Garis ini membujur dari utara ke selatan antara kepulauan Maluku dan Papua. Serta antara Nusa Tenggara Timur dan Australia, garis ini mengikuti nama biolog Max Weber yang, sekitar 1902, memperlihatkan bahwa sebaran flora fauna di kawasan ini lebih serupa dengan yang ada di benua australia.
Indonesia ialah suatu negara yang luas dan kaya akan kekayaan alam yang dapat dikelompokkan dalam beberapa klasifikasi. Secara geografi kita akan mengelompokkannya secara keruangan adalah dalam beberapa ekosistem. Kekayaan flora Indonesia terbagi dalam beberapa ekosistem, sebagai berikut.
-
Hutan Bakau
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.
-
Hutan Pegunungan
Hutan pegunungan ini luasnya mencapai 65% dari seluruh hutan di Indonesia. Vegetasi didominasi oleh jenis Dipterocarpaceae misalnya meranti merah, keruing, nyatoh dan lain-lain. Tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
-
Hutan Sub-Montana dan Montana
Hutan ini terdapat pada ketinggian antara, vegetasi yang tumbuh jenis Lauraceae dan Fagaceae, sedangkan suku Dipterocarpaceae jarang dijumpai. Apakah tempat tinggal Anda berada pada ketinggian 1300 sampai 2500 m .
-
Hutan Savana
Hutan savana terdapat di Nusa Tenggara Timur, Papua, serta sedikit dijumpai di Maluku. Di Papua vegetasi hutan savana ialah asosiasi antara padang rumput dan Ecalyptus spp, di Maluku merupakan asosiasi antara Malauleca dan padang rumput serta di Nusa Tenggara Timur asosiasi antara padang rumput dengan Ecalyptus alba, juga tersebar tidak merata pohon lontar (sejenis palem-paleman).
-
Hutan Rawa
Hutan rawa merupakan hutan yang selalu tergenang oleh air tawar baik musiman maupun sepanjang tahun. Hutan rawa banyak tersebar di pantai timur Sumatra, Papua, pantaipantai di Kalimantan, dan beberapa di Jawa. Vegetasi yang tumbuh pada hutan ini di antaranya jelutung, rengas, binuang, nibung, rotan, pandan, dan palem-paleman.
-
Hutan Gambut
Hutan gambut adalah hutan yang terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan di masa lampau yang berjalan terus-menerus sehingga terbentuk suatu lapisan yaitu tanah. Dilihat dari proses pembentukan tanah di hutan gambut tersebut menunjukkan bahwa hutan gambut memiliki kandungan bahan organik yang cukup besar. Vegetasi yang tumbuh ialah jenis ramin (Gonystilus bancanus) juga beberapa terdapat meranti rawa dan jenis dari Agathis.
Terjadinya hutan gambut mengingatkan kita pada batubara terbentuk. tingginya kandungan bahan organik pada hutan gambut membuat orang-orang banyak melakukan eksploitasi terhadap batubara yang terbentuk pada hutan gambut
-
Hutan Pasang Surut
hutan ini juga sering disebut sebagai hutan mangrove. Ciri khas dari hutan ini ialah sistem perakaran tumbuhan bakau yang menonjol disebut sebagai akar nafas (pneumatofor) yang merupakan bentuk adaptasi dari tumbuhan untuk mendapatkan oksigen karena tanah pada hutan ini minim oksigen bahkan anaerob. Vegetasi yang tumbuh ialah rhizopora, avecinia, bruguinera, sonneratia, dan ceriop. Tersebar di Sumatra, Kalimantan, Bali, Maluku, Jawa, dan Papua.
Persebaran flora di Indonesia selain menurut ekosistem tersebut, Wallace juga membaginya atas 3 bagian yang dipisahkan oleh Garis Wallace (di sebelah barat Sulawesi dan NTT) dan juga Garis Weber (di sebelah timur Sulawesi dan NTT) sebagai berikut.
-
Bagian barat meliputi Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Bagian ini banyak akan berbagai spesies flora, seperti Dipterocarpaceae diperkirakan terdapat 267 spesies. Macammacam flora yang lain yaitu : Rafflesia spp, , berbagai jenis tanaman obat, berbagai jenis anggrek dan lain-lain.
-
Bagian peralihan meliputi Nusa Tenggara dan Sulawesi, jenis flora yang ada, di antaranya ialah Dipterocarpaceae (jenisnya lebih minim dibanding Sumatra dan Kalimantan).Terdapat anggrek yang unik juga khas yaitu ”anggrek hitam” , warna hitam terdapat pada putiknya, sedangkan mahkota bunga sebenarnya berwarna hijau muda. Selain flora di atas juga terdapat kayu cendana, kayu hitam, kayu kemiri, dll.
-
Bagian timur meliputi Papua, Maluku jenis flora yang ada di antaranya flora mangrove dengan asosiasi cemara laut, ketapang, dan butun.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Iklim Tropis
Manfaat Hutan Bagi Manusia
Sejak jaman nenek moyang manusia, hutan telah dijadikan sebagai lahan untuk mencari nafkah hidup. Sejak itu pula telah ada kearifan lokal manusia untuk melindungi dan melestarikan hutan dan lingkungannya sehingga hutan tetap menjadi primadona penopang kehidupan mereka. Hutan diketahui memiliki manfaat yang langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia seperti yang dikemukakan sebagai berikut.
Manfaat Langsung
- Sumber bahan/konstruksi bangunan (rumah, jembatan, kapal, perahu, bantalan kereta api, tiang listrik, plywood, particle board, panel-panel dll).
- Sumber bahan pembuatan perabot rumah (meubel, ukiran, piring, senduk, mangkok dll).
- Sumber bahan pangan (sagu, umbian, sayuran, dll).
- Sumber protein (madu, daging, sarang burung, dll).
- Sumber pendukung fasilitas pendidikan (pinsil dan kertas).
- Sumber bahan bakar (kayu api, arang dll).
- Sumber oksigen (pernapasan manusia, respirasi hewan)
- Sumber pendapatan (penjualan hasil hutan kayu dan non kayu)
- Sumber obat-abatan (daun, kulit, getah, buah/biji)
- Habitat satwa (makan, minum, main, tidur)
Manfaat Tidak Langsung
- Pengatur sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan)
- Kontrol pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan)
- Kontrol pemanasan bumi
- Ekowisata (rekreasi, berburu, camping dll)
- Laboratorium plasma nutfah (taman nasional, kebun raya dll)
- Pusat pendidikan dan penelitian
- Sumber bahan pendukung industri-industri kimia (pewarna, terpen, kosmetik, obat-obatan, tekstil dll).
- Menghasilkan devisa lewat program CDM dan REDD.