Pengertian Biosfer
Biosfer adalah sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung.
Biosfer merupakan kajian tentang kehidupan hewan dan tumbuhan di muka bumi. Dalam pembagiannya, biosfer termasuk dalam geografi fisik. Selain kehidupan manusia, hewan, dan tumbuha, di bagian permukaan kulit bumi juga terdapat daratan, lautan dan udara di atasnya. Oleh karena itu, biosfer tidak dapat lepas dari litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Secara etimologis, biosfer berasal dari kata bios yang artinya hidup dan sphere yang artinya lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan hidup atau lapisan tempat hidup makhluk hidup/organisme. Biosfer meliputi lapisan hidrosfer, litosfer dan atmosfer. Interaksi ketiga lapisan ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga membentuk lapisan yang merupakan tempat kehidupan di bumi ini. Pada dasarnya, setiap jenis makhluk hidup telah mempunyai tempat tersendiri di biosfer. Hal ii dimaksudkan agar mereka dapat bertahan hidup sesuai dengan cara hidup masing-masing.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Seperti Apa Sistem Tata Surya? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Tingkatan Biosfer Organisasi Mahluk Hidup
Perhatikan alam sekita kita. Kamu bisa melihat tumbuhan dari pohon yang sangat besar sampai rerumputan yang sangat kecil. Kamu juga dapat melihat hewan dari yang dipelihara sampai hewan liar dengan berbagai ukuran dan Kamu juga dapat melihat manusia dengan berbagai usia dan kegiatannya. Hewan, Tumbuhan dan Manusia adalah makhluk hidup atau lazim disebut dengan organisme. di kutub yang sangat dingin, Di gurun pasir yang gersang dan di dalam laut ternyata masih dijumpai kehidupan. Berarti, daratan kutub yang dingin, gurun yang gersang, dan dalam laut merupakan biosfer. Jadi, menurutmu apakah biosfer itu?
Dari uraian di atas, kamu dapat menyimpulkan bahwa biosfer adalah bagian dari Bumi dan atmosfernya mana organisme dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya. Dengan kata lain, hannya di biosferlah sistem kehidupan dapat ditemukan. Untuk lebih jauh memahami biosfer, perhatikan ilustrasi dibawah ini.
Jenjang tingkatan organisasi makhluk hidup sebagai berikut :
- Individu
Individu adalah organisme tunggal yang termasuk dalam spesies tertentu. Contoh, seekor ayam, seekor kucing, sebatang pohon pisang, seorang manusia dan sebatang pohon kelapa. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, satu jenis organisme dihadapkan dengan masalah-masalah yang cukup rumit. Misalkan untuk mempertahankan diri dari musuh atau hanya untuk mendapatkan makanan. -
Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. misalnya, populasi ayam di desa Jati Makmur pada tahun 2007 berjumlah 6.585 ekor. Ukuran populasi nya dapat berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi tersebut disebut dengan dinamika populasi. -
Komunitas
Komunitas ialah suatu kumpulan dari berbagai populasi pada suatu kawasan tertentu yang saling berinteraksi dan juga memengaruhi satu sama lain. Komunitas mempunyai komponen yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, segala komponen saling berinteraksi dengan gaya yang bermacam-macam. -
Ekosistem
Ekosistem adalah suatu kumpulan dari komunitas yang berbeda yang memiliki ciri khusus yang berbeda dan pempunya hubungan yang saling memengaruhi. Komponen penyusun ekosistem ialah konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), produsen (tumbuhan hijau), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). -
Biom
Beberapa ekosistem yang terdapat dalam suatu wilayah geografis dengan iklim dan kondisi yang sama disebut juga dengan biom. Semua biom di Bumi dengan berbagai macam dan ragamnya membuat tingkatan tertinggi pendukung kehidupan yang disebut biosfer.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pencemaran Udara
Unsur dan Komponen Pada Biosfer
Biosfer adalah biosfer sendiri berasal dari 2 (dua) kata diantaranya kata “bios” yang artinya hidup dan kata “sphaira” yang artinya Lapisan. Jika diartikan secara etimologis, biosfer yaitu lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali oleh makhluk hidup. Untuk kelangsungan hidupnya setiap makhluk hidup yang ada di bumi membutuhkan tempat untuk ditinggali dan tempat untuk hidup inilah yang dinamakan dengan Biosfer. Definisi lain biosfer yaitu bagian luar bumi yang mencangkup daratan, air dan udara yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup dan proses biotik berlangsung.
Biosfer merupakan suatu sistem ekologis global yang menyatukan semua makhluk hidup termasuk hubungan antara mereka seperti interaksi dengan unsur litosfer, hidosfer maupun atmosfer bumi. Sampai saat ini bumi merupakan satu- satunya tempat yang diketaui dapat mendukung unsur kehidupan atau dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing pada biosfer untuk kelangsungan hidupnya dengan caranya masing-masing. Tempat untuk hidup disebut dengan Habitat, makhluk hidup seperti manausia, hewan dan tumbuh-tumbuhan mempunyai tempat masing-masing untuk kelangsungan hidupnya dalam kondisi tertentu pada lapisan bumi. Contoh biosfer yaitu Planet Bumi, seperti penjelasan diatas tadi bahwa sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya tempat yang mendukung unsur kehidupan atau tempat yang dapat di tinggali oleh makhluk hidup.
Biosfer merupakan lapisan tipis, hanya 9.000 meter di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut. Biosfer merupakan organisasi kehidupan yang sangat kompleks dan hanya dijumpai di planet Bumi dalam Tata Surya, bahkan sampai saat ini belum ditemukan adanya kehidupan di planet lain seperti di bumi.
Biosfer terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1. Atmosphere berasal dari kata atmo yang berarti udara dan sphere yang artinya lapisan.Jadi atmosphere adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosphere terdiri dari empat lapisan yaitu :
- Lapisan troposfer yaitu merupakan lapisan atmosphere yang paling bawah dan dekat dengan permukaan bumi.Dengan ketinggian 0 sampai 12 km dari permukaan air laut.
- Lapisan stratosfer yaitu lapisan kedua dari permukaan bumi yang memiliki ketinggian dari 12 sampai 50 km dari atas permukaan laut.
- Lapisan mesosfer yaitu lapisan ketiga atmosphere yang memiliki kettinggian 50 sampai 80 km dari atas permukaan laut.
- Lapisan termosfer/ionosfer yaitu lapisan yang panas dengan ketinggian antara 80 sampai 700 km dari atas permukaan laut.
2. Lithosphere berasal dari kata lithos yang berarti batuan, dan sphere yang artinya lapisan.Jadi lithosphere adalah lapisan kulit bumi yang paling luar dengan ketebalan 1200 km dan memiliki berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Lithosphere tersusun dari beberapa lapisan yaitu :
- Lempeng Benua (silisium dan aluminium) yaitu lapisan yang terdapat batuan sedimen, granit, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
- Lempeng Samudra (silisium magnesium) yaitu lapisan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
3. Hydrosphere berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hydrosphere di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, samudera, air tanah dan uap air yang terdapat dilapisan udara.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lapisan Atmosfer
Faktor Penghalang Persebaran Organisme
Persebaran organisme di muka bumi ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor penghalang geografi, reproduksi dan endemis.
- Penghalang Geografi
Adalah keadaan fisik lapangan dan faktor geografi lain yang menghalangi aliran gen antar populasi. Penghalang geografi merupakan penghalang dalam bentuk kondisi muka bumi, seperti gunung, padang asir, dan laut. Penghalang jenis ini sangat menentukan persebaran organisme di muka bumi. Hasil proses alami ini berupa benua yang dibatasi oleh lautan, gunung, gurun, dan faktor alam lainnya. Adanya batas-batas tersebut menghalangi interaksi antarorganisme. -
Penghalang Reproduksi
Merupakan penghalang dalam bentuk tidak terjadinya interhibridasi (perkawinan) diantara organisme yang menghuni satu daerah biogeografi dengan daerah biogeografi lainnya. Dengan demikian, penghalang geografi ini menyebabkan munculnya penghalang reproduksi. Penghalang reproduksi ini yang menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi yang mengakibatkan semakin berbedanya organisme tersebut dengan organisme asalnya. -
Penghalang Endemis
Merupakan penghalang dalam bentuk kekhasan organisme akibat menghuni daerah khas pula. Kekhasan ini terjadi akibat adanya penghalang reproduksi yang mencegah terjadiya interhibridasi dengan organisme lain di luar wilayah biogeografi tersebut. Dengan demikian, penghalang endemis ini menyebabkan proses endemisme organisme yang mengakibatkan semakin khasnya organisme tersebut dan semakin berbeda jauh dengan organisme asalnya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Asam Amino dan Jenis Asam Amino
Persebaran Flora di Permukaan Bumi
Indonesia sebagai negara kepulauan kaya dengan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan. Adanya bermacam-macam tumbuhan di suatu tempat dipengaruhi oleh faktor tanah, relief permukaan bumi, iklim, dan air.
Faktor Penyebab Persebaran Flora di Bumi
1. Tanah
Tanah disuatu tempat mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Sebagian besar jenis tanah di Indonesia adalah tanah humus dan vulkanik. Tanah tersebut sangat subur untuk pertumbuhan tanaman.
2. Relief Permukaan Bumi
Relief adalah kedaan tinggi rendahnya permukaan bumi. Tinggi rendah permukaan bumi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yang berkaitan dengan suhu (panas, sejuk, sedang, dan dingin). Tanaman akan tumbuh baik pada suhu dan ketinggian yang sesuai. Pembagian ketinggian tempat dan jenis tanaman yang sesuai meliputi sebagai berikut :
- Daerah dataran rendah (ketinggian 0-650 meter) dikembangkan untuk tanaman budidaya berupa padi, t*mb*kau, karet, kelapa, dan tebu.
- Daerah pegunungan rendah (ketinggian 650-1,500 meter) dikembangkan untuk perkebunan teh, sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Daerahpegunungan tinggi (ketinggian 1.500-2.500 meter) dikembangkan untuk tanaman pinus.
- Daerah zona dingin (ketinggian lebih dari 2.500 meter) tidak ada tanaman budidaya, yang ada hanya lumut.
3. Iklim
Faktor iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor tersebut, antara lain sebagai berikut :
- Suhu atau temperatur, yaitu tingkat panas dan dinginnya daerah tertentu dan waktu tertentu.
- Intensitas sinar matahari, yaitu banyak sedikitnya sinar matahari yang sampai di permukaan bumi.
- Kelembapan udara, yaitu banyaknya uap air yang dikandung dalam udara.
- Angin, yaitu udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
4. Air
Pertumbuhan berbagai tanaman juga dipengaruhi oleh banyak sedikitnya kandungan air yang tersedia. Tanaman dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan kebutuhan air yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut :
- Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofita), misalnya : kaktus
- Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah basah (hidrofita), misalnya : eceng gondok dan teratai.
- Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah yang kandunagn airnya sedang, misalnya : tebu, padi, jagung.
Tipe Komunitas Organisme Flora dan Fauna
Komunitas organisme flora di dunia dapat di bagi menjadi delapan macam, yaitu hutan basah, hutan musim tropika, hutan gugur, hutan hujan iklim sedang, taiga, padang rumput, tundra, dan gurun.
- Hutan Basah / Hutan Hujan Tropika
Hutan basah terdapat banyak sekali tumbuhan. Dan selalu mendapat air sepanjang tahun dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama sehingga komuitas hutan sangat kompleks. Hutan ini terdapat di daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia, Australia bagian utara, Afrika Tengah, dan Amerika Tengah. Tumbuhan yang khas daerah ini yaitu liana dan epifit. -
Hutan Musim Tropika
Jenis hutan yang yang berada pada daerah tropika (tropis) yang mempunyai iklim basah, namun musim kemaraunya panjang. Datangnya musim kemarau dicirikan dengan pohon-pohon yang merontokkan daun-daunnya. Hal tersebut berfungsi untuk mengurangi tingkat penguapannya. Hutan musim tropika banyak ditemukan di India, Pakistan, dan Bangladesh. -
Hutan Gugur
Banyak terdapat di kawasan yang mempunyai empat musim, antara lain Amerika Utara, Eropa, Cina, Jepang, dan sebagian Australia. Ciri khas hutan gugur adalah menggugurkan daun pada musim gugur dan menghijau sepanjang musim panas. Pohon yang terdapat di hutan gugur yaitu : maple, oak, beck dan elm. -
Hutan Hujan Iklim Sedang (Temperate Rain Forest)
Berupa hutan dengan pepohonan yang memiliki ketinggian yang sangat tinggi. Jenis tumbuhan pada hutan ini lebih sedikit dibandingkan jenis tumbuhan pada hutan hujan tropika. -
Taiga
Adalah hutan berdaun jarum yang terdapat di daerah tropis sampai kutub. Perbedaan suhu antara musim panas dengan musim dingin sangat tinggi. Taiga banyak terdapat di Siberia, Kanada, Skandinavia, Rusia dan Alaska. Tumbuhan yang hidup di taiga adalah tumbuhan berdaun jarum, seperti : konifer, spruce, cemara dan pinus. -
Padang Rumput
Padang rumpu tumbuh didaerah tropis sampai subtropis. Flora yang hidup di padang rumput adalah rumput-rumputan yang telah teradaptasi dengan kondisi lingkungan yang mempunyai porositas dan drainase rendah. -
Tundra
Merupakan padang lumut yang terdapat di daerah kutub sehingga iklimnya pun iklim kutub. Musim dinginnya sangat panjang, yakni selama sembilan bulan dan musim panasnya selama tiga bulan. -
Gurun
Terletak di daerah tropis dengan curah hujan yang sangat rendah, yaitu sekitar 25 cm per tahun dan turunnya tidak merata. Perbedaan suhu siang dan malam sangat mencolok. Tanahnya sangat gersang dan tandus sehingga tidak mampu menyimpan air. Flora yang hidup di gurun adalah tumbuhan menahun dan tumbuhan semusim yang sifatnya xerofita, yaitu tumbuhan yang telah terkondisi dengan lingkungan kering dan tandus.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Hormon Etilen
Persebaran fauna di Indonesia
Indonesia terletak diantara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu kawasan Oriental di bagian utara dan kawasan Australia di bagian selatan. Dengan kondisi seperti ini, Indonesia memiliki sebagian kekayaan hayati Asia dan Australia. Jenis fauna di Indonesia sangat banyak dan kehidupannya sangat dipengaruhi keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim daerahnya. Indonesia berada di daerah tropis yang merupakan salah satu sasaran migrasi satwadari belahan bumi utara dan selatan.
Akibatnya, Indonesia mendapatkan kekayaan hayati tambahan dari pelaku migrasi satwa. Dengan kondisi yang demikian maka kita perlu dijaga kelestarian seluruh jenis hayati yang ada. Hal ini membutuhkan perhatian dan biaya yang cukup besar. Karena hal itu, pelestarian hayati tidak berlaku untuk seluruh jenis yang ada, namun diprioritaskan jenis yang rawan punah dan jenis akibat aktivitas manusia menjadi rawan punah atau langka.
Kehidupan berbagai binatang di dalam hutan tidak lepas dari kondisi lingkungan hutan. Apabila hutan rusak, kehidupan berbagai bintang akan terancam kelestariannya. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kesadaran perlindungan pada fauna Indonesia yang terancam kepunahan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penerapan Ilmu Biologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Dengan Contoh
Kerusakan Flora dan Fauna oleh Manusia
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna akibat kegiatan manusia.
Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah faktor yang sangat berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna. Zat-zat polutan telah banyak membunuh flora dan fauna di darat maupun di perairan. Kini, zat-zat itu semakin menyesaki Bumi akibat kemajuan teknologi. Di satu sisi, teknologi memang kita butuhkan tetapi di sisi lain telah menyebabkan pencemaran yang sangat membahayakan kehidupan. Hasil dan sisa-sisa kemajuan teknologi itu kini telah meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap ramah terhadap lingkungan. Kita biasa membedakan pencemaran menjadi tiga macam, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Pembedaan seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya saling berkaitan. Asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke udara.
Terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik bercampur dengan uap air, terkondensasi, dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air hujan yang asam itu juga memasuki air permukaan seperti sungai atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun dalam tubuhnya. Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah. Zat-zat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan bercampur dengan udara ketika berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah sehingga tanah pun ikut tercemar. Tindakan sederhana apakah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran? Nah, lakukanlah mulai dari dirimu sendiri!
Pencemaran tanah pun akhirnya juga menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyesakkan pernapasan. Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai, serta danau.
Eksploitasi Hutan
Pengambilan hasil hutan secara besar-besaran, cepat atau lambat akan memusnahkan flora dan fauna tertentu di permukaan Bumi. Beberapa flora memiliki pertumbuhan yang sangat lambat misalnya jati, sehingga untuk memperbaruinya diperlukan waktu yang sangat lama. Ada juga flora yang hanya tumbuh pada waktu tertentu misalnya bunga Rafflesia arnoldi.
Perburuan Liar
Beberapa fauna mempunyai daya tarik tersendiri sehingga mempunyai nilai ekonomis. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena diyakini culanya yang berkhasiat sebagai obat. Gajah diburu manusia karena gadingnya dapat digunakan sebagai hiasan dan peralatan dengan harga mahal. Cenderawasih diburu karena bulunya yang indah. Dan beberapa fauna lagi diburu karena alasan tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada diambang kepunahan. Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perburuan liar?
Penggunaan Pestisida
Dalam pertanian penggunaan pestisida dimaksudkan untuk membunuh hewan perusak tanaman. Secara tidak sengaja, pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan. Beberapa burung telah mati akibat penggunaan pestisida. Burung-burung yang tahan terhadap pestisida akan mengalami gangguan reproduksi. Berdasarkan penelitian, pestisida berpengaruh terhadap pembentukan kalsium dalam tubuh burung. Akibatnya, burung menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga bayi burung tidak dapat bertahan hidup. Langkanya elang jawa diduga kuat juga karena penggunaan pestisida ini.
Penggunaan Pupuk Buatan
Di satu sisi, pupuk buatan berfungsi menyuburkan tanaman. Namun, di sisi lain pupuk telah berperanbesar terhadap kelangkaan beberapa jenis fauna. Berdasarkan penelitian, para ahli menyimpulkanbahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan di sungai dan danau. Bagaimana ini bisa terjadi? Pupuk yang disebarkan di lahan pertanian tidak semuanya diserap oleh tanaman. Beberapa di antaranya telah dihanyutkan air hingga sampai ke sungai dan danau. Pupuk itu menyuburkan tanaman air seperti eceng gondok hingga pertumbuhannya melampaui batas toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh beberapa jenis ikan. Selain itu, eceng gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam. Beberapa jenis ikan yang tidak sanggup bertahan akan mati dan akhirnya punah.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sel Menurut Para Ahli Lengkap
Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi Kehidupan
Kini beberapa flora dan fauna telah hilang dari habitatnya. Gajah jawa, harimau jawa dan bali, kini tinggal dongeng belaka. Suatu saat binatang yang saat ini bisa kita lihat, boleh jadi juga tinggal cerita buat anak cucu kita. Beberapa hutan telah habis dibabat berubah menjadi lahan-lahan kritis yang kelak terhanyut dan mendangkalkan sungai-sungai. Karena sudah begitu dangkal, sungai tidak lagi mampu menampung air dan meluaplah banjir menerjang segala yang ada di sekitarnya termasuk manusia. Betapa tragisnya. Berikut ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan
Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.
Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka.
Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi.
Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan
Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.
Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya.
Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita juga. Sudah saatnya sejak sekarang, kamu mulai memerhatikan lingkungan dengan kesadaran yang tinggi untuk menjaganya.