Pengertian Bryophta (Tumbuhan Lumut)
Bryophyta berasal dari dua kata “bryon” dan “phyta”. Bryon berarti lumut dan phyta berarti tumbuhan. Jadi bryophyte bisa diartikan sebagai tumbuhan lumut. Divisi bryophyta ini termasuk kedalam anggota kingdom plantae (tumbuhan). Lumut ini memiliki sel-sel plastid yang menghasilkan klorofil a dan b sehingga bisa melakukan melakukan fotosintesis. Dan oleh karena itu, lumut bersifat autrotrof karena bisa membuat makanan sendiri.
Lumut ialah peralihan anatara tumbuhan bertalus (belum mempunyai akar, batang dan daun sejati) atas tumbuhan berkormus (dan sudah mempuyai akar, batang dan daun sejati). Lumut tidak berpembuluh dan tidak berakar, namun tidak mempunyai rizoid (bulu-bulu akar) sebagai pengganti akar. Melalui rizoid lumut bisa menempel dan menyerap air dan mineral. Setelah air masuk ketubuh lumut kemudian di distribusikan keseluruh bagian tubuh atas cara difusi, dengan daya kapilaritas maupun aliran sitoplasma. Hal inilah yang menyebabkan lumut hanya bisa hidup di daerah yang teduh dan dirawa. Lumut tidak biasa tumbuh tinggi dan besar seperti tumbuhan lain, pada umumnya ukurannya tidak lebih dari 20 cm.
Ciri – Ciri Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
- Bersel banyak dan berbentuk pipih, melekat atas sunbstrat dengan ketinggian 1-2cm namun ada pula yang mencapai 20cm.
- Bersifat autotroph.
- Dinding selnya terbentuk dari selulosa dan tidak memunyai jaringan yang diperkuat oleh lignin seperti jaringan penguat atas tumbuhan tingkat tinggi.
- Dengan semua tumbuhan lumut diperoleh persamaan bentuk susunan gametangiumnya (anteredium maupun arkegonium) terutama susunan atas arkegoniumnya.
- Sudah memiliki rizoid dan daun tapi belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Fungsi rizoid ialah untuk melekatkan ke substratnya (tempat tumbuhnya) dan menyarap air dan garam-garam mineral (makanan).
- Tumbuhan lumut tidak mempunyai pembuluh angkut sehingga proses pengangkutan ke dalam tubuhnya menggunakan sel-sel parenkim.
Struktur Tubuh Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
- Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak mempunyai susunan yang berbeda-beda. Jika batang dilihat dari penampang melintang maka bakal tampak bagian-bagian berikut:
- Daun lumut umunya setebal satu lapis sel, melinkan ibu tulang daun. Sel-sel daun kecil, sempit, panjang dan berisi kloroplas yang tersusun seperti jala. Diantaranya sel-sel mati yang besar atas penebalan dinding di dalamnya berbentuk spiral. Sel-sel mati ini berfungsi untuk daerah persediaan air dan cadangan makanan.
- Pada ujung batang terdapat titik tumbuh titik tumbuh atas sel pemula dipuncaknya. Sel pemula tersebut umumnya mempunyai bentuk bidang empat (tetrader: kerucet terbalik) dan membentuk sel-sel baru ketiga arah menurut sisinya. Ukuran terbatas mungkin disebabkan karena tidak adanya sel berdinding sekunder yang berfungsi bak penyokong seperti pada tumbuhan berpembuluh.
- Rhizoid (bulu-bulu akar), berfungsi sebagai akar untuk melekat pada daerah tumbuhnya dan menyerap makanan. Rhizoid terdiri atas deret sel yang memanjang kadang-kadang dengan sekat yang tak sempurna.
Struktur sporofit tubuh lumut terdiri dari atas:
- Vaginula yaitu akar yang diselubungi akibat sisa dinding arkegonium.
- Seta (tangkai)
- Apofisis yaitu ujung seta yang melebar dan ialah peralihan serta atas kotak spora.
- Kaliptra (tudung) berasal dari dinding arkegonium seebelah atas sebagai tudung kotak spora.
- Kolumera, yaitu jaringan yang tidak ikut serta ke dalam pembentukan spora.
Klasifikasi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Bryophyta bisa diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu:
-
Lumut daun (Musci)
Lumut yang paling banyak dikenal ialah lumut daun yang habitatnya di daerah yang lembab. Lumut jenis ini memiliki rizoid (struktur seperti akar) dan struktur seperti daun. Siklus hidupnya mengalami pergantian masa antara haploid dan diploid. Ukuran sporofitnya lebih kecil, hidup bergantung atas gametofitnya dan berumur pendek. Contoh lumut ini ialah: Firaria, Poginatum cirratum,Polytrichum juniperium, Aerobrysis longissimi, dan lumut gambut Spagnun.
-
Lumut Hati (Hepaticeae)
Lumut hati tubunya terbagi sebagai dua lobus, dan sehingga tampak seperti lobus pada hati. lumut hati mencakup sekitar 6.500 spesies. Dan bentuk gametofit pada lumut tersusun atas struktur yang membentuk hati pipih yang disebut atas talus yang tidak terdiferensiasi sebagai akar, batang dan daun. Di dalam sporangium tumbuhan lumut hati ada elatera (sel yang berbentuk gulungan) yang akan terlepas saat kapsul terbuka dan membantu memancarkan spora.
-
Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
Lumut tanduk ini memiliki bentuk seperti tanduk. Sporofit lumut tanduk memiliki kapsul memanjang seperti tanduk. Masing-masing memiliki kloroplas tunggal berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut. Contohnya: Anthocerros leavis.
Reproduksi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Reproduksi tumbuhan lumut bergantian antara s**sual dan a**ksualnya. Reproduksi as**sualnya tasa spora haploid yang dibentuk di dalam sporofit, sedangkan reproduksi s**sualnya dengan membuat gamet-gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk ke dalam gametofit. Terdapat 2 macam gametangium.
-
Arkegonium
Arkegonium ialah gametangium betina, berbentuk seperti botol terdiri atas dua bagian, bagian lebar yang disebut dengan perut dan bagian sempit yang disebut dengan leher. Keduanya memiliki dinding yang tersusun atas selapis sel. Diatas perut terdapat saluran leher dan satu sel induk yang besar, sel ini akan megalami pembelahan dan menghasilkan sel telur.
-
Anteredium
Anteredium ialah gametangium jantan yang memiliki bentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri atas selapis sel-sel yang mandul dan di dalamnya ada sejumlah besar sel induk spermatozoid. Sel induk ini membelah secara miosis dan menghasilkan spermatozoid yang bentuknya bagaikan spiral pendek, sebagian besar terdiri dari inti dan bagian depannya ada dua bulu cambuk.
Siklus Metagenesis Tumbuhan Lumut:
Spora yang jatuh didaerah lembab akan tumbuh sebagai protonema. Protonema kemudian tumbuh sebagai tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut juga akan menghasilkan anteredium dan arkegonium. Anteredium menghasilkan spermatozoid (sel kelamin jantan), dan sedangkan arkegonium menghasilkan ovum (sel kelamin betina)
Demikianlah artikel dari www.ayoksinau.com mengenai Bryophyta (Lumut) : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.