Pengertian Gizi
Gizi berasal dari bahasa Arab yaitu “ghidza” yang berarti makanan. Jadi secara luas dapat diartikan bahwa ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan makanan, terutama kandungan yang ada di dalamnya. Ilmu ini juga dihubungkan dengan kesehatan tubuh, serta perkembangan yang akan didapatkan oleh tubuh dengan mengkonsumsi makanan tertentu. Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.
Ruang lingkup Ilmu gizi cukup luas, mulai dari cara memproduksi makanan, penyediaan makanan, pengolahan, konsumsi serta pemanfaatan makanan oleh tubuh pada saat sehat maupun sakit. Ilmu yang satu ini juga berhubungan dengan konsep – konsep pertanian, biologi dan kimia. Ilmu ini pun tidak hanya berkutat pada makanan saja, melainkan juga hal-hal lain seperti halnya gizi saat olahraga serta gizi suatu golongan masyarakat. Ilmu ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang baik bagi setiap individu.
Mendengar kata gizi, pasti kita langsung membayangkan makanan atau minuman dengan segala zat yang dikandungnya dan sangat dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin, mineral, protein atau zat lain khususnya dalam rangka menunjang kesehatan tubuh kita sehari-hari. Gizi sangat erat kaitannya dengan zat-zat yang terkandung dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Makanan yang gizinya tidak seimbang ataupun kandungan gizinya kurang, ketika dikonsumsi akan menimbulkan berbagai macam masalah sehingga mengakibatkan penyakit gangguan gizi pada tubuh manusia itu sendiri. Lalu, apakah hanya sesederhana itukah pengertian gizi? Kemudian, seberapa besar manfaatnya bagi tubuh manusia? Nah, untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan berikut.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pelayanan Kesehatan Masyarakat | Pengertian, Jenis-Jenis, Skema dan Tujuan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pengertian Gizi Dalam Dunia Medis
Gizi merupakan zat-zat yang berfungsi sebagai komponen pembangun tubuh manusia sehingga dapat mempertahankan serta memperbaiki jaringan-jaringan fungsi tubuh manusia itu sendiri. Mengabaikan asupan gizi berarti juga kita membiarkan fungsi-fungsi jaringan tubuh tidak bekerja secara maksimal. Sumber gizi banyak ditemui dalam setiap makanan dan minuman yang telah kita konsumsi selama ini. Adapun macam-macam zat yang termasuk dalam gizi adalah sebagai berikut:
- Air, merupakan bagian terpenting dari setiap sel tubuh yang dapat ditemukan pada hampir semua bahan makanan baik hewani maupun Perlu diketahui pula bahwa dalam struktur tubuh manusia, air merupakan zat yang lebih dominan sebagai pembangun struktur tubuh itu sendiri.
- Karbohidrat, yaitu za gizi yang terbentuk dari unsur karbon, Oksigen, dan Hydrogen.
- Mineral, yaitu senyawa berbagai garam mineral atau juga terdapat sebagai unsure bebas.
- Vitamin, yaitu berupa senyawa organik yang funngsinya menyerupai fungsi Hormon.
- Protein, yaitu senyawa yang terbentuk dari senyawa selain karbon, Oksigen, dan Hidrogen yang juga mengandung unsur Nitrogen.
- Lipida atau lemak, yang terbentuk dari rantai karbon, Oksigen, dan Hidrogen pada proses metabolism tubuh.
Makanan Bergizi
Berdasarkan pengertian gizi yang telah dijelaskan diatas, zat-zat di atas merupakan pembangun fungsi tubuh yang mana zat-zat tersebut memiliki fungsi yang berdeda-beda. Perlu menjadi catatan pula bagi kita bahwa semua zat tersebut harus ada di dalam tubuh manusia dengan kadar yang seimbang atau sesuai kebutuhan tubuh manusia itu sendiri. Karena segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berakibat buruk, begitu pula dengan zat-zat yang termasuk dalam gizi ini. Sebagai contoh kecil, kadar zat lipida atau lemak yang berlebih pada tubuh manusia akan berakibat masalah kegemukan hingga berakibat pada penyakit kronis lainnya pada tubuh manusia.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi Obat | Macam-Macam Bentuk Obat dan Klasifikasi Obat
Manfaat Gizi Untuk Tubuh Manusia
Bagaimana sebenarnya manfaat gizi untuk tubuh manusia? Berikut ini beberapa manfaat gizi bagi tubuh manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Sebagai penghasil energi tubuh, sebagian zat-zat pada makanan yang kita konsumsi oleh sistem pencernaan organ tubuh akan akan diolah hingga menghasilkan energy. Zat sebagai pembentuk energi dalam tubuh manusia adalah karbohidrat, protein serta lipida atau lemak.
- Sebagai pembentuk sel jaringan tubuh, yang mana zat gizi yang termasuk untuk membentuk ini adalah air, mineral dan protein. Zat-zat tersebut akan diolah oleh organ tubuh secara bersamaan sampai pada akhirnya akan terbentuk lah sel jaringan tubuh baru yang nantinya akan digunakan untuk menggantikan jaringan yang sudah rusak ataupun jaringan yang sudah tidak berfungsi lagi.
- Sebagi pengatur fungsi dari reaksi biokimia dalam tubuh (stimulansia), agar fungsi dan reaksi biokimia dalam tubuh dapat berjalan dengan cepat dan baik maka tubuh membutuhkan zat-zat sebagai stimulansia (perangsang dan pengatur) dalam proses tersebut. Zat vitamin merupakan zat yang sangat membantu proses reaksi biokimia dalam tubuh.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Mineral : Fungsi dan Jenis dan Mineral Yang Dibutuhkan Tubuh
Fungsi Gizi untuk Anak Sekolah
Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak meliputi masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan.Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting guna menghadirkan pertumbuhan optimal.
Berdasarkan gambaran tersebut, adapun fungsi gizi bagi anak Pra sekolah dan sekolah adalah :
- untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak (zat pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)
- untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)
- untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan mineral).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati
Faktor mempengaruhi Gizi Anak Sekolah
Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
- Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh untuk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
- AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.
- Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi variasi makanan yang berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-warni. Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional.
- Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
• Variasimakanan
• Polahidupbersih
• Menghindari r*k*k, alk*h*l dan n*rk*ba
• Aktivitasfisik
• PantauBB - Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar.
- Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan alam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang sangat amat penting.
Faktor Mempengaruhi Gizi Pada Usia Sekolah
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat diperhatikan, berikut point-poinya :
- Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak SD yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak. Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini. - Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisidan energi juga akan semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya.Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya. - Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan. - Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Macam Kebutuhan Dasar Manusia
Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah
-
Masalah Makan Pada Anak Usia Pra-Sekolah
Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fase johnny won’t eat. Anak seusia ini banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari kesana- kemari). Sehingga harus lebih banyak mengasup makanan. Sedangkan masalah makan pada anak pada umumnya adalah masalah kesulitan makanan, kesulitan makan anak yaitu kurangnya nafsu makan. Kesulitan makan juga timbul jika alat pencernaan mengalami kelainan maupun bila reflex-refleks yang berhubungan dengan makan terganggu. Permasalahan pada usia TK (prasekolah) adalah bahwa pada usia ini seorang anak merupakan golongan konsumen pasif yaitu belum dapat mengambil dan memilih makanan sendiri. Mereka juga masih sukar diberikan pengertian tentang m akan disamping kemampuan menerima berbagi jenis makanan juga masih terbatas. Dikaitkan dengan kesehatan, maka diusia ini anak amat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi terutama apabila kondisinya kurang gizi.
Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut Palmer dan Horn yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah
- Kelainan neuro-motorik
Kelainan neuro-motorik berupa retardasi mental, kelainan otot, inkoordinasi alat-alat tubuh, kelainan esophagus (saluran menelan) dan lainnya. - Kelainan kongenital
Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alat pencernaan seperti lidah, saluran pencernaan, menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk makan atau menimbulkan muntah-muntah. - Kelainan gigi-geligi
Kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi yaitu tanggal, akan menyulitkan anak mengunyah atau mengigit makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga segan makan. - Penyakit infeksi akut dan menahun
Pada infeksi akut saluran nafas bagian atas, sering menimbulkan kurang nafsu makan (anoreksia) dan sulit menelan. Infeksi ini mempersukar anak untuk menerima makanan. - Defisiensi nutrien/gizi
Defisiensi golongan yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan gejala anoreksia karena produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam keadaan apatis. - Kelainan psikologik
Disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua dalam hal mengatur makan anaknya.
-
Masalah Makan Pada Anak Usia Sekolah
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih bnayak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Metabolisme
Peningkatan Gizi pada Anak Sekolah
-
Usia Pra – Sekolah
Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya untuk mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan. Secara garis besar dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.
a. Upaya dietetik
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :
- Umur dan berat badan anak
- Keadaan penyakit anak
- Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb
- Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan
- Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan
Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan atau berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak yang memenuhi persyaratan : - Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan besarnya makanan.
- Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan dengna menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan makanan.
- Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau cair.
- Jadwal waktu makan dalam sehari
- Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat
b. Upaya psikologik
Adalah upaya yang dilakukan orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak. Dapat dilakukan dengan cara antara lain :
- Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar, tenang,dan tekun.
- Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian apabila anak melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.
- Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak sehingga memudahkan anak untuk makan.
- Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara, memberi porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta memberi pujian pada anak karena dapat menghabiskan makanannya.
- Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk meningkatkan variasi selera makannya.
- Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.
-
Usia Sekolah
WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School, melalui upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas adalah :
a. Promotif dan Pencegahan
- Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
- Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
- Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
- Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
- Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
- Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
- Imunisasi anak sekolah
b. Kuratif dan rehabilitasi.
- Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
- Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
- Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan gangguan belajar
Contoh Daftar Makanan Anak Usia Pra Sekolah dan Sekolah
Kelompok makanan |
Disarankan porsi harian |
Disarankan melayani ukuran |
Sayur-sayuran berdaun hijau gelap, kuning, kacang kering dan kacang polong, dan sayuran-sayuran lainnya | 3-5 porsi
Sertakan semua jenis secara teratur. Sering sajikan sayuran hijau tua. Sajikan kacang kering dan kacang polong yang dimasak dalam beberapa kali seminggu |
¼ cangkir sayuran yang dimasak
¼ cangkir sayuran mentah cincang ½ cangkir sayuran mentah berdaun seperti seperti daun selada atau bayem |
Buah-buahan
Sertakan buah-buahan atau jus pada mereka secara teratur |
2-4 porsi | ½ buah utuh seperti pisang, apel, jeruk atau irisan melon
½ cangkir jus ¼ cangkir dimasak atau buah kalengan ¼ cangkir kismis |
Sereal, nasi dan pasta | 6-11 porsi
Termasuk beberapa porsi produk gandum harian |
½ potong roti
½ roll, biskuit atau muffin 4 kerupuk, biskuit asin ¼ cangkir dimasak sereal, nasi atau pasta 1/3 cangkir siap untuk makan sereal kering ¼ dari camgkir untuk dimasal sereal panas |
Susu, yogurt dan keju | 4 porsi | ½ cangkir susu atau yogurt
¾ ons keju alami ½ ons keju diproses |
Daging unggas, ikan, kacang kering dan kacang polong, telur dan kacang-kacangan | 3-5 porsi | 1 ons daging dimasak
Unggas atau ikan ½ telur ½ cangkir kacang masak 2 sendok makan selai kacang |
Daftar Pustaka
- Almatsier, sunita. Susirah sotardjo. Moerijanti soekarti. 2011. Gizi seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Boediman, Dradjat. 2009. Sehat Bersama Gizi. Jakarta : CV. Sangung Seto.
- Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
- Purwitasari, Desi. Dwi Maryanti. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi Yogyakarta : Nuha Medika.
- Santoro, Soegeng, Anne Lies Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.