Pengertian Quality Control (QC)
Quality Control atau yang biasa disingkat dengan dua huruf yaitu QC memiliki arti sebagai pengendali mutu. Quality Control (QA) sangatlah diperlukan dalam berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur hingga produksi tangan.
Tugas umum dari Quality Control (QA) adalah memeriksa secara visual untuk menguji produk. Pemeriksaan produk dapat berlangsung sebelum, selama dan setelah proses produksi. Pengujian ini dilakukan secara manual, atau juga ada yang menggunakan bantuan teknologi. Tergantung sektor industri di mana Quality Control (QA) tersebut bekerja, pada dasarnya Quality Control (QA)melakukan pengecekan untuk menjamin mutu produk.
Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:
- Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
- Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.
- Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis), contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.
Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.
Tidak hanya melakukan pemeriksaan saja, Quality Control (QA) juga memiliki tanggung jawab dalam memantau dan menjalankan peralatan inspeksi. Selain itu juga merekam dan lalu menganalisis data kualitas dari produk yang diproduksi.
Untuk lebih detailnya, definsi dari Quality Control (QA) adalah orang yang bertugas untuk meneliti produk baik selama proses produksi, sebelum bahkan sesudah dilakukannya proses produksi. Tujuannya adalah untuk memperoleh standar kualitas pada produk-produk tersebut agar sesuai dengan diharapan oleh perusahaan. Tugas dari Quality Control (QA) meliputi monitoring, kemudian uji tes dan juga melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Quality Control (QA) wajib memastikan bahwa standar kualitas sudah dipenuhi bagi setiap produk atau layanan dari perusahaan tersebut.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Quality Assurance (QA) Beserta Tugas dan Tanggung Jawabnya
Tugas Quality Control (QC)
Setelah Anda membaca uraian di atas, Anda tentu sudah dapat mengetahui ataupun menduga mengenai apa saja tugas dari seorang Quality Control (QA). Akan tetapi, secara spesifik tugas Quality Control (QA) tergantung pada bidang industri dari tempat orang tersebut bekerja. Dengan kata lain, Quality Control (QA) yang satu dengan Quality Control (QA) yang lain tentu saja memiliki tugas yang berbeda-beda jika bidang industrinya pun berbeda. Akan tetapi, secara garis besar tugas sari seorang Quality Control (QA) adalah:
“Mengendalikan kualitas atau mutu serta menguji produk sesuai dengan standar kualitas perusahaan.”
Quality Control (QA) memiliki kewenangan untuk menerima bahkan menolak produk perusahaan yang akan dipasarkannya. Tidak peduli terhadap proses produksi yang telah dilakukan perusahaan dan sesulit apapun pembuatan produk tersebut, apabila produk tersebut tidak memenuhi kelayakan maka Quality Control (QA) dapat saja menolak produk tersebut untuk dipasarkan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Tugas dan Fungsi Manajer beserta Tingkatannya
Tanggung Jawab Quality Control (QC)
Setelah Anda mengetahui tentang pengertian Quality Control (QA) dan tugas Quality Control (QA), Anda juga perlu mengetahui tentang tanggung jawab dari seorang Quality Control (QC). Adapun Tanggung jawab dari Quality Control (QC) diantaranya sebagai berikut:
- Menganalisis, memantau, kemudian menguji serta meneliti seluruh produk.
- Memantau perkembangan seluruh produk yang diproduksi.
- Memonitoring proses dalam pembuatan produk.
- Melakukan verifikasi terhadap kualitas produk.
- Merekomendasikan terhadap perusahaan agar melakukan pengolahan ulang pada setiap produk yang memiliki kualitas rendah.
- Memastikan setiap barang yang diproduksi telah memiliki kualitas yang telah memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan.
- Melakukan analisis serta mendokumentasikan produk yang dapat digunakan kembali sebagai referensi mendatang.
- Mendokumentasi inspeksi dan juga tes pada produk perusahaan.
Untuk menjadi seorang Quality Control (QC), Anda harus memenuhi semua persyaratan sesuai dengan bidangnya pada perusahaan tersebut. Seorang Quality Control (QC) harus memiliki keahlian lebih dalam menganalisis, menguji, meneliti, memantau serta mengetahui proses produksi dengan baik dan benar.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Macam Akuntabilitas Beserta Menurut Para Ahli
Tujuan Metode Quality Control
Tujuan quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi.
Tujuan Pengusaha menjalankan QC adalah untuk menperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak perlu melaksanakan, tetapi perlu kelancaran dengan memanfaatkan data, penelitian dan testing dengan analisa statistik dari bagian QC yang disampaikan kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai langkah untuk perbaikan. Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila ditemukan beberapa masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat digunakan untuk mengatasi masalah di bagian produksi tersebut.
Di samping tersebut di atas tugas bagian QC yaitu jika terjadi komplain, mengadakan cek ulang dan menyatakan kebenaran untuk bisa diterima secara terpisah lalu dilaporkan kepada departemen terkait untuk perbaikan proses selanjutnya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Pengendalian biaya (Cost Control)
Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan memberikan harga yang bersaing (Competitive price) - Pengendalian Produksi (Production Control)
Tujuanya adalah agar proses produksi (proses pelaksanaan ban berjalan) bisa lancar, cepat dan jumlahnya sesuai dengan rencana pencapaian target. - Pengendalian Standar Spesifikasi produk
Meliputi aspek kesesuaian, keindahan, kenyamanan dipakai dsb, yaitu aspek-aspek fisik dari produk. - Pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control)
Penyerahan barang terkait dengan pengaturan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat waktu pengiriman, sehingga dapat tepat waktu diterima oleh pembeli.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Ciri Administrasi Beserta Fungsinya
Fungsi Quality Control dalam Perusahaan
Banyak perusahaan yang melihat bahwa fungsi dan peranan quality control adalah suatu fungsi yang membebankan biaya, baik itu biaya operasional dari gaji karyawannya maupun menghambat dari proses operasional itu sendiri. Beberapa perusahaan menjadi “terpaksa” memiliki fungsi QC sehingga melihat fungsi QC hanya tempelan saja yang digunakan sesuai kebutuhan. Lalu bagaimanakah cara yang paling tepat dalam memastikan proses dan fungsi quality control dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.
- Pengembangan fungsi QC dalam mekanisme bisnis
Dalam penetapan bisnis, fungsi masuk ke dalam bagian quality cost artinya biaya yang dikeluarkan untuk memastikan proses pemeliharaan terhadap mutu produk dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ada. Sebaiknya perusahaan tidak melihat bahwa cost of quality adalah beban biaya dalam perusahaan melainkan investasi. Mengapa demikian? Fungsi QC memegang strategi yang berperan penting dalam melakukan proses pengambilan posisi dari pelanggan, yang mana tahapan ini merupakan suatu aplikasi yang strategis dalam menjamin konsistensi kesepakatan dengan pelanggan. - Peranan QC dalam posisi langkah perbaikan dalam bisnis
Fungsi QC itu sendiri merupakan suatu bentuk langkah strategis yang penting dan kuat untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian terdeteksi untuk kemudian ditetapkan sebagai bentuk penetapan langkah tindak lanjut dalam antisipasi proses pengembangan bisnis khususnya perbaikan produksi. - Penjaminan konsistensi operasional
Peranan QC yang me”maksa” produksi untuk konsisten dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan setting terhadap aspek budget operasional sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh proses aplikasi penggunaan material, penetapan fungsi pemasok serta penetapan alokasi beban kerja operasional. Akan menjadi suatu hal yang menarik apabila perusahaan lebih mengoptimalkan fungsi QC dan tidak menomorduakan fungsinya hanya karena pemikiran biaya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi CSR Beserta Fungsi, Manfaat, Contoh CSR pada Perusahaan | Ayoksinau.com
Total Quality Control
TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang mengikuti sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya. Dasar Total Quality Control adalahmentalitas, kecakapan dan manajemen partisipatif dengan sikap mental yang mengutamakan kualitas kerja. Mentalitas adalah kesediaan bekerja sungguh-sungguh, jujur dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaannya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem
Keahlian Yang Dibutuhkan Quality Control
QC keahliannya harus didasarkan pada inspeksi visual dari suatu kualitas produk. Dia harus memiliki pendekatan profesional mengenai metode jaminan kualitas dan mampu menggunakan alat-alat canggih untuk tujuan ini. QC juga harus memiliki keterampilan dokumentasi profesional untuk proses jaminan kualitas. Kualitas yang diinginkan dalam setiap produk saat ini. Oleh karena itu, QC dibutuhkan dalam setiap bidang seperti konstruksi, pertanian, barang-barang konsumen, peralatan medis, baik teknis, transportasi dan berbagai layanan lainnya. QC harus bekerja dalam koordinasi dengan departemen lain seperti produksi, manufaktur, pengepakan dan pemasok.