Pengertian Stres
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang , tuntutan , atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting . Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri , sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensihasil. Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Modernisasi : Tujuan, Ciri, dan Dampaknya Pada Dunia Usaha
Jenis-jenis Stres
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
- Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
- Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Ada jenis-jenis stresor sebagai berikut:
- Stresor biologik, stress diakibatkan oleh binatang, akibat bakteri, virus, hewan, tumbuhan. Contohnya tumbuhnya jerawat, demam, dan digigit binatang-binatang.
- Stresor fisik perubahan geografi, iklim, suhu, cuaca, dan alam. Lingkangan luar sistem mengakibatkan stres. Misalnya anggota keluarga, nutrisi, Letak tempat tinggal, demografi, radiasi, kepadatan penduduk.
- Stresor kimia berasal dari dalam tubuh dan luar tubuh. Misalnya stresor dari dalam tubuh gula darah, kolestrol naik dapat mengakibatkan stress. Sedangkan stresor dari luar tubuh contohnya obat, alk*h*l, gas beracun, insektisida, pencemaran lingkungan, nikotin, kafein, polusi udara, bahan-bahan kosmetika, bahan pengawet, pewarna, dan lain-lain.
- Stresor psikologik biasa disebut stresol sosial, yaitu rasa tidak puas terhadap diri sendiri, kekejaman, rendah diri, emosi yang negatif.
- Stresor spiritual adalah adanya persepsi negatif terhadap nilai-nilai ketuhanan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam Konflik Dan Akibatnya
Faktor Pemicu Stres
Faktor Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress bagi karyawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena stress.
Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya.
Faktor Organisasi
Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demand, interpersonal demands, dan organizational leadership. Pengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
- Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut. - Interpersonal Demands
Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya dalam organisasi. Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu dengan karyawan lainnya akan dapat menyeba bkan komunikasi yang tidak sehat. Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara karyawan yang satu dengan karyawan lainnya. - Organizational Leadership
Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan dalam suatu organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins, 2001:316) dibagi dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja.
Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam mengukur tingginya tingkat stress. Pengertian dari tingkat stress itu sendiri adalah muncul dari adanya kondisi-kondisi suatu pekerjaan atau masalah yang timbul yang tidak diinginkan oleh individu dalam mencapai suatu kesempatan, batasan-batasan, atau permintaan-permintaan dimana semuanya itu berhubungan dengan keinginannya dan dimana hasilnya diterima sebagai sesuatu yang tidak pasti tapi penting (Robbins, 2001:563).
Faktor pribadi
Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan pribadi antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya.
Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga untuk itu, gejala stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur dengan benar dalam kepribadian seseorang.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian,Definisi,Faktor Unsur dan Cakupan Sosial Menurut Para Ahli
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres
Faktor yang mempengaruhi sangat banyak, menurut Atkinson & Hilgard (1996), tingkat stres tergantung pada sejumlah faktor. Faktor-faktornya yaitu:
- Kemampuan memperkirakan
- Kontrol atas jangka waktu
- Evaluasi kognitif. Dampak terhadap orang lain
- Perasaan mampu.
- Dukungan masyarakat
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Faktor Mempengaruhi Interaksi Sosial
Penyebab Stress
Banyak sekali penyebab stress, kali ini menurut Brannon & Feist (2007) dan Myers (1996), ada 3 sumber stress yaitu:
- Katastrofi adalah adalah kejadian yang terjadi secara tiba-tiba dan kejadian tersebut tidak dapat diprediksi, contohnya bencana alam gempa bumi, banjir, longsor dan perang.
- Perubahan kehidupan seseorang dapat mengakibatkan terjadinya stres. Misalnya perceraian, kematian seseorang, dan PHK (kehilangan pekerjaan)
- Kejadian sehari-hari dapat menimbulkan stres misalnya jadwal kerja yang sangat padat, kemudian macet, dan antrian panjang di kasir, loket, atau bank.
Menurut Rasmun tahun 2004, ada variabel stres yang biasa disebut stresor. Stresor merupakan variabel yang dapat dijadikan penyebab stress.
- Tekanan berasal dari dalam diri sendiri serta ada juga dari luar misalnya lingkungan sekitar.
- Stres jika stresor yang dirasakan dan diasumsikan sebagai ancaman sehingga menimbulkan kecemasan yang dirasakan dari fisik dan psikologis.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Struktur Sosial, Ciri-ciri Struktur Sosial Menurut Para Ahli
Akibat Stres
Gejala psikologis
Berikut ini adalah gejala-gejala psikologis yang sering ditemui pada hasil penelitian mengenai stres :
- Kecemasan, ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung
- Perasaan frustrasi, rasa marah, dan dendam (kebencian)
- Sensitif dan hyperreactivity
- Memendam perasaan, penarikan diri, dan depresi
- Komunikasi yang tidak efektif
- Perasaan terkucil dan terasing
- Kebosanan dan ketidakpuasan kerja
- Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan konsentrasi
- Kehilangan spontanitas dan kreativitas
- Menurunnya rasa percaya diri
Gejala fisiologis
Gejala-gejala fisiologis yang utama dari stres kerja adalah:
- Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular
- Meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh: adrenalin dan noradrenalin)
- Gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung)
- Meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan
- Kelelahan secara fisik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis (chronic fatigue syndrome)
- Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada
- Gangguan pada kulit
- Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan otot
- Gangguan tidur
- Rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi kemungkinan terkena kanker
Gejala perilaku
Gejala-gejala perilaku yang utama dari stres kerja adalah:
- Menunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari pekerjaan
- Menurunnya prestasi (performance) dan produktivitas
- Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-obatan
- Perilaku sabotase dalam pekerjaan
- Perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan) sebagai pelampiasan, mengarah ke obesitas
- Perilaku makan yang tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan diri dan kehilangan berat badan secara tiba-tiba, kemungkinan berkombinasi dengan tanda-tanda depresi
- Meningkatnya kecenderungan berperilaku beresiko tinggi, seperti menyetir dengan tidak hati-hati dan ber*ud*
- Meningkatnya agresivitas, vandalisme, dan kriminalitas
- Menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman
- Kecenderungan untuk melakukan bunuh diri
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Ilmu Sosiologi, Pengertian Sosiologi, Cirri-Ciri Sosiologi, Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial, Sejarah Munculnya Ilmu Sosiologi, Cabang- Cabang Ilmu Sosiologi (Lengkap)
Cara Mengatasi Stres
Diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan pendekatan organisasi.
-
Pendekatan Individual
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mcngurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu; pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa.
Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi sires yang dihadapi pekerja pcrlu dilakukan kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai stratcgi terakhir untuk mengurangi stres adalah dengan roengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang akan dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya.
-
Pendekatan Organisasional
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang scmuanya dikendalikan oleh manajemen, schingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan program kesejahteraan.
Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental. Secara umum strategi manajemen stres kerja dapat dikelompokkan mcnjadi strategi penanganan individual, organisasional dan dukungan sosial (Margiati, 1999:77-78):
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sosial, Cakupan Sosial dan Faktor-Faktor Sosial | Ayoksinau.com
Tinggi Rendahnya Stress Dipengaruhi Oleh
- Orang stres merasa tertekan, mudah marah, dan kecemasan berlebih
- Pengalaman individu terhadap stresor
- Tanda orang stres secara umum dipengaruhi pikiran, perilaku, perasaan, dan fisik.
- Ketika seseorang stres, pikirannya jadi sulit konsentrasi dan sulit berpikir logis
- Persepsi pemikiran individu terhadap penyebab stress
- Lamanya bertemu dengan stresor
- Ketika seseorang stres, perilakunya jadi lebih agresif, dan menjadi malas
- Sering tidaknya bertemu dengan stresorh
- Tingkat perkembangan psikologis individu yang mengalami stres
- Orang yang stres dapat juga mengalami sakit, seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, sakit jantung, dan lainnya.