Karakteristik ( Ciri-ciri ) Gelombang Secara Umum
-
Bisa Dipantulkan / Dicerminkan
Untuk peristiwa pemantulan gelombang ini telah anda kenal atas saat mempelajari optic geometri. Dikelas x, pada peristiwa ini berlaku Hukum pemantulan menurut Snellius.
-
Bisa Dibiaskan ( Refraksi )
Pembiasan bisa terjadi ketika gelombang melewati dua medium yang berbeda.
-
Bisa Dilenturkan ( Difraksi )
Difraksi ( lenturan ) terjadi ketika gelombang melewati sebuah celah sempit.
-
Bisa Digabungkan / Dipadukan ( Interferensi )
Interferensi gelombang terjadi ketika ada dua buah gelombang yang bersatu ( berpadu ) dan menghasilkan pola interferensi maksimum dan minimum.
Bisa Dikutubkan ( Polarisasi )
Polarisasi ialah peristiwa terserapnya sebagian / seluruh arah getar gelombang. Peristiwa polarisasi ini hanya terjadi atas gelombang transversal.
Bisa Diuraikan ( Dispersi )
Kenapa langit berwarna biru ?? hal ini karena adanya cahaya matahari mengalami gejala dispersi. Cahaya matahari yang anda lihat berwarna putih, tapi sebenarnya terdiri atas sinar-sinar merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Hal ini terjadi langit tampak berwarna biru saat anda melihat whiteboard berwarna putih artinya seluruh pigmen warna dipantulkan ke mata kita.
Sifat-Sifat Gelombang
Sifat-Sifat Dari Gelombang Bunyi
-
Gelombang Bunyi Memerlukan Medium Dalam Perambatannya
Karena gelombang bunyi ialah gelombang mekanik, maka di dalam perambatannya bunyi memerlukan medium. Hal ini bisa dibuktikan saat dua orang astronout berada jauh dari bumi dan keadaan di dalam pesawat dibuat hampa udara, astronout tersebut tidak bisa bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat komunikasi seperti telepon. Meskipun dua orang astronout tersebut berada di dalam satu pesawat. Kemampuan medium untuk menggetarkan partikel berbeda-beda bahkan ada medium yang bisa meredam bunyi misalnya air.
-
Gelombang Bunyi Mengalami Pemantulan ( Refleksi )
Salah satu sifat gelombang ialah dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga bisa mengelami hal ini hukum pemantulan gelombang : sudut datang = sudut pantul juga berlaku atas gelombang bunyi. Hal ini bisa dibuktikan bahwa pemantulan bunyi di dalam ruang tertutup bisa menimbulkan gaung. Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan atas bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka di dalam bisokop, studio, radio, televise dan gedung konser music, dinding dilapisi zat perendam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet / besi.
-
Gelombang Bunyi Mengalami Pembiasan ( Refraksi )
Salah satu sifat dari gelombang ialah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan di dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin dari pada di lapisan bawah.
Karena cepat rambat bunyi atas suhu dingin lebih kecil dari pada suhu panas maka kecepatan bunyi di lapisan udara atas lebih kecil dari pada di lapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi atas malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas ka lapisan udara bawah.Jika bunyi datangnya merambat vertical ke bawah, pada malam hari, arah rambat bunyi dibiaskan mendekati garis normal.
Sebaiknya pada siang hari arah rambat bunyi dibiaskan menjauhi garis normal. Sesuai atas hukum pembiasan gelombang bahwa gelombang datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal / sebaliknya.
-
Gelombang Bunyi Mengalami Pelenturan ( Difraksi )
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi di udara mempunyai panjang gelombang di dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Difraksi ialah peristiwa pelenturan gelombang ketika melewati celah, yang ukuran celahnya se-orde atas panjang gelombangnya.Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah di difraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita bisa mendengar suara mesin mobil di tikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi di pinggir tikungan.
-
Gelombang Bunyi Mengalami Perpaduan ( Interferensi )
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang / interferensi yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruksi atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif / pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan ferekuensi dan amplitude yang sama / hampir sama maka kita tidak akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.
-
Gelombang Bunyi Mengalami Pelayangan Bunyi
Interfensi yang ditimbulkan dari dua gelombang bunyi bisa menyebabkan peristiwa pelayangan bunyi, yaitu penguatan dan pelemahan bunyi. Hal tersebut terjadi akibat superposisi dua gelombang yang mempunyai frekuensi yang sedikit berbeda dan merambat ke dalam arah yang sama. Jika kedua gelombang bunyi tersebut merambat bersamaan maka akan menghasilkan bunyi paling kuat saat fase keduanya sama. Jika kedua getaran berlawanan fase, dan akan menghasilkan bunyi paling lemah.
Sifat-Sifat Dari Gelombang Cahaya
-
Gelombang Cahaya Mengalami Interferensi
Gelombang cahaya seperti halnya gelombang bunyi yaitu bisa berinteferensi. Untuk mendapatkan inteferensi cahaya pun diperlukan sumber cahaya yang koheren yaitu sumber cahaya yang mempunyai frekuensi sama dan beda fase tetap. Sumber cahaya yang koheren bisa diamati atas percobaan yang dilakukan oleh Young dan Fresnell.
Interferensi cahaya bisa menghasilkan pola gelap terang. Pola gelap dihasilkan dari interferensi destruktif ( saling melemahkan ) akibat penggabungan dua gelombang yang mempunyai fase berlawanan. Pola terang dihasilkan dari interferensi konstruksi ( saling menguatkan ) akibat penggabungan dua gelombang yang mempunayai fase yang sama.
Gelombang Cahaya Mengalami Difraksi
Difraksi gelombang ialah proses pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah / sudut penghalang yang menghalangi sebagian muka gelombang. Difraksi cahaya juga bisa terjadi atas celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain atas jarak yang sama.Celah sempit itu biasa disebut kisi difraksi, semakin banyak celah atas sebuah kisi. Semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan atas layar. Difaraksi maksimum terkadi jika pada layar tampak garis-garis terang. Pola difraksi yang dibentuk juga oleh sebuah celah bulat terdiri atas bentuk terang pusat yang memngelilingi cincin terang dan gelap.
Gelombang Cahaya Mengalami Polarisasi
Polarisasi ialah proses penyaringan arah getar suatu gelombang. Alat untuk menyaring arah getar ini biasa disebut Polaroid. Salah satu contohnya ialah Kristal. Polarisasi juga terdapat atas pemantulan dan pembiasan dan pada pembiasan ganda.
Penyerapan dan pemantulan kembali cahaya oleh partikel yang disebut hamburan. Jika cahaya tidak terpolarisasi datang atas suatu medium ( gas ) cahaya yang dihamburkan bisa terpolarisasi sebagian / seluruhnya. Arah polarisasi sedemikian rupa sehingga tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk oleh garis sinar datang dan garis penglihatan.
Sifat-Sifat Dari Gelombang Elektromagnetik
- Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi atas saat yang bersamaan.
- Arah medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
- Kuat medan listrik dan magnet besarnya berbanding lurus satu atas yang lain yaitu menurut hubungan E = c. B.
- Arah perambatan gelombang elektromagnetik selalu tegak lurus arah medan listrik dan medan magnet.
- Gelombang elektromagnetik bsia merambat dalam ruang hampa.
- Gelombang elektomagnetik merambat atas laju yang hanya bergantung atas sifat-sifat listrik dan magnet medium.
- Laju rambat gelombang elektromagnetik di dalam ruang hampa ialah tetapan umum dan nilainya = 3 x 108 m/s.
- Gelombang elektromagnetik ialah berupa gelombang transversal.
- Gelombang elektromagnetik bisa mengalami proses pemantulan, pembiasan, polarisasi, interferensi dan difraksi ( lenturan ).
Demikianlah artikel dari www.ayoksinau.com mengenai Penjelasan Ciri-Ciri Gelombang Beserta Sifat-Sifatnya, semoga artikel ini bermanfaat bagia anda semuanya.